Tak lama tertidur di bis. Melisa pun terbangun dari tidurnya dan melihat seseorang yang berada di atasnya sedang tertidur pulas juga.
Ia segera bangun untuk duduk dan mengarahkan kepala Nabil di pahanya. Ia sangat gemas saat melihat Nabil tertidur seperti ini. Ia segera mengambil handphone nya dan segera memotret Nabil yang sedang tertidur pulas sekarang.
Tangan Melisa pun kini tergerak untuk menyentuh dan memainkan rambut Nabil. Dan si pemilik rambut pun membuka matanya sebentar, lalu ia tertidur lagi.
Setelah merasakan nyeri di pahanya, karena Nabil yang tak bangun - bangun sedari tadi. Ia pun berusaha untuk membangunkan Nabil, sebenarnya ia tak tega. Namun apa bole buat.
"Kak" ucap Melisa sambil memainkan rambut Nabil.
"Hmm" jawab Nabil yang lalu terbangun dari tidurnya.
"Ambilin cemilan, laper. Hehe" bohong Melisa agar Nabil mengambilkan nya.
Nabil pun mengambil kan nya dan mengalihkan pada Melisa.
"Woy, bawa cemilan ga bagi-bagi nih" ucap Rio yang berada dibelakang kursi mereka.
"Kak Rio mau?" tanya Melisa.
"Ngga usa pakek ditawarin, nnti dia juga ambil sendiri" jawab Nabil.
"Berisik amat lu" ucap Adam yang berada di depan kursi Nabil.
"Yang berisik tuh temen lo" ucap Nabil.
"Temen gue? Temen lo kali" goda Adam pada Rio.
"Mana punya, gue temen kayak dia" goda Nabil pada Rio.
Dan mereka sekarang melihat ekspresi wajah Rio yang manyun dan mereka pun terkekeh dibuatnya.
"Dasar, temen jaman now emang gini" emosi Rio.
"Canda kali bro" teriak Adam.
"Yaelah, gitu aja ngambek" sahut Nabil.
"Kak Nabil sama Kak Adam keterlaluan godanya" ucap Melisa sambil sedikit terkekeh.
"Emang gitu, seru tau kalo lagi godain dia" jawab Nabil sambil tersenyum pada Melisa.
"sudah?" tanya Nabil yang kini melihat Melisa membungkus cemilannya.
"Heem" jawab Melisa yang lalu memberikannya pada Nabil. Dan Nabil pun kini menyimpannya ke atas bagasi bisa yang sudah disediakan.
"makasih" sahut Melisa.
Dan kini pun Nabil berdiri.
"Mau kemana kak?" tanya Melisa.
"Kebelakang bentar" jawab Nabil yang lalu pergi kursi ke belakang bisa untuk mengambil gitarnya yang sengaja ia bawa. Dan kini, ia kembali ke tempat duduknya.
"Bawa gitar juga?" tanya Melisa.
"ya ya dong wajib" jawab Nabil.
"Temen-temen. Nyanyi bareng yok" teriak Nabil.
"Barangkali ada yang request?" sahutnya lagi.
"Celengan rindu kak" teriak seseorang dari kursi belakang.
Dan kini, Nabil pun memetik gitarnya dengan jago dan anak-anak dalam bis pun menikmatinya termasuk Melisa.
Fiersa besari - Celengan Rindu🎶
aku kesal dengan jarak yang sering memisahkan kita
hingga aku hanya bisa berbincang denganmu di whatsapp
aku kesal dengan waktu yang tak pernah berhenti bergerak
barang sejenak agar aku bisa menikmati tawamu
inginku berdiri di sebelahmu
menggenggam erat jari-jarimu
mendengarkan lagu sheila on 7
seperti waktu itu
saat kau di sisiku
dan tunggulah aku di sana memecahkan celengan rinduku
berboncengan denganmu mengelilingi kota
menikmati surya perlahan menghilang
hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku
lalu kita kembali menabung rasa
rindu saling mengirim doa
sampai nanti sayangku
jangan matikan hp-mu
kau tahu aku benci khawatir saat kau tak mengabari
aku tak suka bertanya-tanya
namun kau selalu menyakinkanku tuk tumbuhkan percaya
bukan rasa curiga
dan tunggulah aku di sana memecahkan celengan rinduku
berboncengan denganmu mengelilingi kota
menikmati surya perlahan menghilang
hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku
lalu kita kembali menabung rasa
Rindu saling mengirim doa
sampai nanti sayangku
hingga kita bertemu.
Lagu pun habis dinyanyikan, dan kini anak-anak dalam bisa bersorak ria.
"Anak-anak, habis ini kita istirahat dulu di pom bensin di depan. Barang kali ada yang mau ke toilet/ mau beli makan/ yang mau sholat. Bentar lagi kita nyampai" ucap Pak Reno di deretan kursi paling depan.
"Iya pak" jawab seisi bisa bersamaan.
Setelah sampai di pom yang dimaksud Pak Reno anak-anak dalam bis pun turun.
"Anterin gue yuk" ucap Rahma yang masih didalam bis.
"Kemana?" tanya Melisa.
"Toilet" jawabnya.
"Ayoo" ucap Putri yang lalu berdiri.
"Kak permisi" ucap Melisa.
"Mau kemana?" tanya Nabil.
"Nganterin Rahma" sahut Melisa.
"Jangan lama-lama" jawab Nabil yang lalu mempersilakan Melisa untuk lewat.
"Emng kenapa kalau lama?" goda Melisa.
"Nnti aku rindu" goda Nabil yang tak mau kalah.
"Cemen, gitu aja udah rindu" ucap Melisa sambil sedikit terkekeh.
"Rindu itu hanya untuk orang-orang yang sabar, contohnya aku" sahut Nabil.
'Idihhh" jawab Melisa yang lalu keluar dari bis untuk menyusul Rahma dan Putri.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Teman
Novela Juvenil"Untuk setiap luka yang pernah menghancurkan, akan memberi satu pelajaran yang akan menguatkan" ~Melisa.