53. Teo : Pada malam yang dingin

4 1 0
                                    

Hujan mulai turun sejak jam sembilan malam. Aku tak kunjung bisa tidur juga. Walaupun sekarang sudah jam duabelas malam. Entah aku salah dengar atau tidak tentang percakapan Ayah dan Ibu kemarin di dapur sebelum aku berangkat ke Kafe Cup. Hujan mengguyur genting rumah, sampai suaranya mengganggu saat menguping percakapan mereka. Besok UN, tetapi malam ini diriku terus dibalut oleh kekhwatiran.

Aku membuka jendela kamar. Rintik hujan masuk, berusaha menyentuh kulitku.

Kuhela napas panjang. Dinginya angin malam, merusuk sampai ke rongga hidungku yang bumpet. Ya, aku pilek setelah pulang dari rumah Yudi tadi sore. Sebegitu lemahkan diriku diterjang penyakit seperti ini?

Sesekali kutarik cairan bening yang hampir saja jatuh dari lubang kiri hidungku.

Bagaimana cara kukabari pada mereka tentang hal ini? Besok masih awam untuk bilang pada semuanya.

Tiba-tiba terdengar pesan masuk di ponselku.

Mia : Yo. P p p p 

Tak ada niat untuk kubalas. Aku hanya malas untuk mengetik. Juga di malam yang hening ini, aku memilih untuk melamun sendiri.

Mia, Yudi, Maya, Hana itu teman yang terlalu baik untukku. Aku sudah terlalu nyaman dengan mereka. Sangat nyaman. Maya dan Yudi adalah pasangan yang paling menjengkelkan. Aku terkekeh sebentar mengingat saat-saat mereka menggodaku dulu. Mia adalah teman chat terbaik yang pernah ada. Beruntung diriku berteman dengannya. Dan ... Hana, aku tak pernah chat-ing-an dengannya. Tapi setiap kami berada dalam satu arah saat naik sepedah ke sekolah, tak ada senyuman yang bisa aku lupakan selain miliknya saat sapa pertama di pagi hari yang ia pampang untukku di wajahnya itu.

Begini, aku menutup wajahku menggunakan kedua tanggan. Ah ... seandainya aku tak menguping percakapan Ayah dan Ibu, mungkin jadinya tak akan serumit ini.

Aku menurunkan tanganku dari wajah. Sambil mengatup tangan erat dan berusaha menahan tangis. aku bilang pada malam yang dingin ....

"Aku akan pindah ke Amerika."

☆ ☆ ☆

see you :)

Oath Petrichor #GrasindoStoryIncTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang