Pertengkaran

4.7K 141 15
                                    

Rina menenangkan diri di perpustakaan belakang sekolah, hatinya sedang kacau tidak karuan, tentu saja ia ditemani sohib sejatinya, Lily.

Sejak kejadian tadi sampai sudah mau waktunya pulang sekolah, Rina meninggalkan pelajaran di kelasnya, jangan di contoh ya guys:v

"Gw harus gimana li," ucap Rina dengan nada yang lemah, "menurut gw keputusan untuk putus sm Rio itu udh pilihan terbaik Rin," Lily mencoba untuk memberi nasihat kepada Rina.

"Lo udah mau jadi istri orang, ya kali masih pacaran sama Rio," lanjutnya.

Rina mengangguk kecil sebagai tanda bahwa ia paham.

"Eh ada pesan dari papa," gumam Rina sambil melihat ponselnya.

"Hah? David?," Rina membelalakkan matanya, ada apa dengan papanya ini, kenapa ia harus di jemput oleh David?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? David?," Rina membelalakkan matanya, ada apa dengan papanya ini, kenapa ia harus di jemput oleh David?

"Kenapa Rin?"

"Baca Ly," dengan gerakan cepat Rina mengarahkan layar ponselnya ke arah Lily.

Lily membaca dengan seksama, "ya mungkin om Wintara cuma pingin lo sama David lebih deket Rin," tanggap Lily.

"Heuhh," Rina menghela nafas dengan kasar.

15 menit kemudian bel sekolah berbunyi, namun Rina dan Lily masih berdiam di perpustakaan, sangat malas berjalan untuk mengambil tas mereka di kelas.

"Gw mau ngambil tas tapi mager"

"Iya sama," jawab Lily.

"Eh lo buruan ambil tas deh, nanti David nyusul, lo nya gak ada," menurut Rina, Lily ada benarnya juga, jangan sampai David turun dari mobil dan mencari-carinya di sekolah ini.

Rina dan Lily bergegas ke kelas mereka, mengambil tas dan langsung menuju parkiran.

Seperti biasa sopir pribadi Lily sudah menunggu di depan gerbang, "eh gw duluan yaa Rin, kalo ada apa-apa telepon aja," salamnya lalu pergi meninggalkan Rina sendirian.

"Rina," teriak seseorang dari belakang punggung Rina, seperti tak asing dengan suara itu, Rina menoleh sekilas.

Yah seperti yang ia duga, Rio.

"Bukannya aku udah bilang ya kalo kamu harus jauhin aku, gimana aku bisa ngelupain kamu kalo kamu ada di deket aku terus Rio!!," Rina gemas dengan 'mantan' kekasihnya itu.

Rio menatap Rina lekat, "ya kalo gitu gampang, kamu gak usah ngelupain aku, aku juga gak usah ngejauh, kita bareng-bareng lagi kayak dulu," ucap Rio sambil mengelus puncak kepala Rina, namun Rina menepisnya dengan kasar.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang