Extra Part

3.7K 93 9
                                    

2 tahun berlalu...

Rina menatap jam tangannya, mencoba menghitung setiap detik yang terlewat siang ini.

Hingga jam menunjukkan pukul 12.00, Rina mendecak sebal pasalnya orang yang ditunggu-tunggu tidak juga datang.

"Ish bang Rino kemana sih, hari minggu, masih aja kerja," omel Rina sambil melipat kedua tangannya.

Sayangnya omelan ibu dua anak itu dihiraukan oleh orang-orang yang sibuk bermain dengan anak kembarnya.

"Utututu Lala udah besar," ucap Lea sambil membunyikan mainan krecekan milik Lala.

Sama saja seperti Lily dan Berian yang sibuk bermain dengan Rio, "ini sih jagoannya ayah David ya"

David mengangguk tanda setuju, "David junior ini," ucapnya membenarkan sambil mengacak puncak kepala Rio.

Rina memajukan bibirnya, rasa kesalnya bertambah ketika orang-orang disekitarnya tidak memedulikan ocehaannya, tetapi di satu sisi ia senang karena anak kembarnya tidak rewel, toh jika mereka tidak menangis Rina juga tidak akan kerepotan.

Drrtt drrtt

Ponsel Lea bergetar menandakan ada panggilan yang masuk, "eh eh sebentar ya Lala cantik, Rin ini," Lea memberikan Lala kepada Rina dan tentu saja Rina langsung sigap menggendongnya.

"Halo beb? Kamu kemana aja ini udah ditungguin," ucap Lea berbicara kepada orang di seberang sana.

"Iya 5 menit lagi aku sampai"

"Ya udah cepet ya, ini tinggal nungguin kamu"

"Iya baby, dah aku tutup dulu ya"

"Iya, by..."

Tut tut

Belum saja Lea menyelesaikan perkataannya, teleponnya sudah dimatikan, dasar Rino kebiasaan.

David mengalihkan pandangannya dari Rio, "masih lama kak?," tanyanya mengingat kedua anak kembar ini tidak bisa betah lebih dari 2 jam di suatu tempat yang asing bagi mereka.

"Ah nggak, sebentar lagi Rino nyampe"

"Lagian bang Rino kok hari libur kerja sih?," celetuk Rina.

Lea hanya bisa tersenyum simpul, "sebentar lagi kan aku mau lahiran Rin, Rino harus kerja ekstra biar bisa memenuhi kebutuhan si dedek bayi"

"Iya bener tuh Rin," tambah Lily.

Rina hanya mengangguk saja, padahal kenyataannya Rino sudah kaya raya sekarang, perkataan Lea seolah-olah menempatkan keluarga kecil Rino dan Lea seperti sedang mengalami krisis ekonomi.

"Tapi kan bang Rino kaya, kak? Apa masih kurang untuk biaya hidup anak kalian?," tanya Berian mewakilkan isi hati Rina.

Lagi-lagi Lea tersenyum, "iya, kita gak kekurangan kok, nanti pas aku lahiran Rino kan bakal cuti, pasti kerjaan numpuk, jadi sebisa mungkin dia selesain sebelum aku lahiran, prediksinya kan seminggu lagi aku lahiran Ber"

Dengan jawaban yang sangat jelas dan padat itu, semua bergumam kecil sambil mengangguk paham seperti murid sekolahan yang pura-pura mengerti dengan penjelasan gurunya.

"LAGI GIBAH GW YA LO LO PADA?"

Suara familiar itu mengejutkan Rina, David, Berian, Lily, serta sebagian besar pengunjung restaurant.

Dengan santai dan tidak tahu malunya walaupun sedang menjadi pusat perhatian, Rino langsung menempati tempat duduknya di samping Lea tanpa memedulikan tatapan-tatapan sinis pengunjung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang