Bertemu

4.7K 141 6
                                    

Mr.Wintara masih sibuk berbicara dengan sahabat akrabnya sambil menunggu David datang.

Di lain tempat, Rino menghampiri Rina yg sedang duduk bersama Rini. "Rin," panggilnya, Rina dan Rini menengok ke sumber suara.

"Gw manggil Rina," tegasnya setelah melihat Rini juga ikut menengok.

"Rin," panggilnya sekali lagi.

"iya bang?"

"Tadi Rio nelpon gw, dia tanya tentang lo, gw udah buat rencana untuk ketemu dia nanti malem, sebelum gw ketemu sama dia, lo gak usah ngomong apa-apa sama dia, matiin aja hp lo, biar semuanya gw jelasin," bisik Rino agar tidak ada yg mendengar perkataannya.

Rina hanya mengangguk pasrah, ia tidak tau bagaimana nasib hubungannya dengan Rio di masa yang akan datang.

"Rina, tunggu sebentar ya, David 5 menit lagi sampai," Gerry merasa tak enak karena sudah hampir 20 menit David blm juga datang.

"David bilang kalau dia sedang ada pekerjaan yang mendesak"

Rina menatap Gerry dengan tatapan yang sopan, ia mengangguk, "iyaa om gak apa-apa kok"

Tak sampai 10 menit, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Gerry.

Ya benar, David berdiri disana dengan setelan jas elegantnya, membuatnya terlihat lebih gagah.

Walaupun Rina tak pernah melihat David, tapi dia tau bahwa yang datang itu adalah putranya Mr.Gerry.

Karena Rina sempat melihat sekilas foto keluarga Gerry yang terpajang di dinding ruang tamu.

Jika bisa diibaratkan, menurut pandangan Rina, David mempunyai senyum yg menawan, ditambah lesung pipi yg sangat dalam, giginya yg rapih dan putih menambah kesan manis saat ia tersenyum pepsodent.

Mata tajamnya terlihat sedikit sendu karena David memiliki bola mata berwarna coklat, 1 keunikan lagi, ketika ia tersenyum maka matanya akan menyipit.

Alisnya tebal, hidungnya mancung, sepertinya memang turunan dari ayah dan ibunya.

Namun, ia sedikit terlihat tua karena mempunyai kantung mata hitam, menurut Rina karena ia sering begadang?, ntahlah.

Badannya sangat bagus, tegap dan kekar, orang akan berfikir bahwa dia mempunya perut yang sixpack, tangannya juga berotot.

Ntahlah, Rina merasa wajah dan badannya tidak cocok, bagaimana bisa badan kekar, namun wajahnya sangat nyaman dipandang.

"David," panggil Gerry ketika melihat putra semata wayangnya berdiri di ambang pintu, "kemari nak," Gerry mengerakkan tangannya untuk menyuruh David duduk di sampingnya.

"Ini keluarga Wintara," ucap Gerry memperkenalkan, David tersenyum ramah menanggapinya.

"Itu Mr.Wintara dan istrinya," ia memperkenalkan sambil menunjuk orang tua Rina.

"Itu Rino, putra sulung mereka," Gerry menunjuk Rino, Rino melemparkan senyum kepada David dan dibalas senyum lagi oleh David.

"Dan itu Rini, putri bungsu keluarga Wintara," sambil menunjuk Rini yg tersenyum sumringah, "haii kak," sapa Rini, "iya halo Rini," jawab David ramah.

Gerry menjeda sebentar perkatannya, "Dan... yang di sampingnya, Rina, calon istri kamu," David mengalihkan pandangannya dari Rini dan melihat perempuan di samping Rini.

Seketika pandangan mereka bertemu, Rina gugup setengah mati, HEYY, dia sedang dipandang calon suaminya!!

David yang melihat Rina pun berusaha tersenyum, ya walaupun senyumannya terlihat konyol dan kaku, Rina tetap menanggapinya sambil melambaikan tangan.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang