HBD

2.9K 80 3
                                    

Rino meniup balon dengan berbagai gaya hingga membuat Lea tidak bisa berhenti tertawa, rasanya senang bisa melihat kekasihnya ini tertawa lepas seperti tidak ada beban di dalam raganya.

"Eh ini balon kita udah mau selesai beb, tapi pitanya masih banyak yang belum selesai, Rina sama David mana dah?," tanya Rino.

"Bukannya tadi kejer-kejeran?," ucap Lea berbalik tanya.

Ntah sudah berapa menit pasangan itu menghilang tak dapat tertangkap dari penglihatan mata Rino yang sedari tadi berusaha mencarinya.

"Aku udah cari dimana-mana gak ada," jawab Rino santai.

Lea mengangkat kedua bahunya yang menandakan bahwa ia tak tahu menahu.

- - -

Suasana panas yang dibangun David membuatnya kegerahan, masih sambil melumat bibir nikmat itu ia membuka satu-persatu kancing bajunya dan menempelkan telapak tangan Rina di dada bidang miliknya.

Namun tanpa diduga, Rina mendorong tubuh atletis itu yang tentu saja membuat lawan bercumbunya kaget sekaligus bingung.

"Gak lebih dari cium!," bentak Rina sambil berjalan untuk membuka kunci pintu kamarnya, ia melengos pergi meninggalkan David yang sedang ternganga.

Ah untung saja Rina mendorongnya, jika tidak pasti sekarang mereka sudah berada di atas ranjang, David tau Rina tidak akan pernah dan tidak mau melepas hal berharganya sebelum menikah dan prinsip itu juga dipegang oleh David, namun...

Apa yang barusan ia lakukan? Bisikan setan terlalu kuat dan menggoda hingga sempat menggoyahkan prinsip  David.

David segera memasang kembali kancing-kancing yang terbuka karena tangan nakalnya, "pasti Rina marah," gumam David kecil.

Rina berjalan menuju toilet di dekat kamar tamu, ia berusaha mencuci mukanya dan mengelap bibirnya, semoga tidak ada perubahan dari penampilan bibirnya, harap Rina.

"Apa bakal kelihatan kalo aku abis dicium?," gumamnya polos, ya tidak bisa diabaikan bahwa ini adalah kali pertama Rina bercumbu panas seperti tadi, biasanya hanya sekedar menempel tak lebih dari 5 detik.

Rina mengambil handuk baru di lemari kecil yang berada di kamar mandi, sebenarnya handuk itu dipersiapkan untuk tamu-tamu yang datang, tapi sepertinya tidak masalah jika Rina hanya mengambil sebuah handuk kecil.

Ia menepuk-nepukkan handuk kecil itu pada wajahnya dan mengelap sedikit keringat yang keluar karena kejadian beberapa menit yang lalu.

"Rin," panggil pria dari balik pintu toilet.

Rina membuka pintunya.

Ia acuh tak acuh ketika mendapati calon suaminya itu berada di hadapannya, "hmm?"

"Maaf aku hampir kehilangan kendali," lirih David, terlihat jelas penyesalan dari matanya yang sendu.

Sepertinya ia harus berbicara masalah ini dengan David, Rina duduk di sofa yang letaknya tak jauh dari toilet, "duduk sini," ucap Rina sambil menepuk sofa di sampingnya yang masih kosong.

David hanya bisa menuruti permintaan Rina.

"Aku cuma mau mempertahankan 'itu' sampe kita menikah aja kok, kalo kamu mau 'anu', ya cepet nikahin aku," jelas Rina dengan bahasa itu dan anu:), sebenarnya ia juga tak tega mendorong tubuh David tadi.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang