Hari ini adalah hari dimana Rina dan David akan melangsungkan pertunangan, sejak pagi-pagi buta Rina sudah dirias oleh penata rias piihan David dan Rina.
Mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala diperhatikan Rina, tidak ada yang terlewat satupun, ia memakai gaun abu-abu yang 2 hari lalu ia pilih, dan memakai high heels berwarna abu-abu muda, ia juga meminta rambutnya agar dibuat seperti ini.
Mungkin Rina terinspirasi dari sepupunya yang baru menikah 2 bulan yang lalu, rambutnya persis seperti itu.
Menghabiskan waktu 3 jam untuk mempersiapkan Rina, acara di taman di mulai pukul 09.00 pagi, saat ini pukul 07.30, Rina dan keluarganya bersiap menuju rumah David, karena tamannya memang di dekat rumah David.
"Cieee adek gw udah mau tunangan aja," ledek Rino yang tiba-tiba masuk ke kamar Rina, "apaan sih bang!, lo tu cepetan nikah, masa adeknya nikah duluan," Rina membalas Rino dengan sewot.
"Gw juga mau lah dek dijodohin, siapa tau dapet keluarga baik kayak keluarga David"
"Tergantung amal perbuatan aja sih, kalo memang lo rajin ibadah, pasti bakal dapet yang baik bang," Rina sengaja mencetuskan kata 'RAJIN IBADAH' karena yang ia tau bahwa Rino sangat jarang beribadah.
Rio terkejut akan ucapan Rina, "dih, baru mau tunangan aja udah songong lu," ucap Rino sambil menoyor kepala adiknya itu.
"Kakk Rinaa, udah ditunggu papa sama mama di bawah," tanpa mengetuk pintu, Rini langsung saja masuk ke kamar Rina."Riniiiiii....., biasain ketuk pintu yaa sayangkuhhh," Rina gemas dengan tingkah adiknya itu, sudah berapa kali ia mengingatkan jika ingin masuk kamarnya harus mengetuk pintu.
"Biarin aja, Rini itu pengikut ajaran gw," sewot Rino.
"Ajaran lo mah ajaran sesat bang," tawa Rina lepas seketika.
"Iyaa maaf ya kak, lain kali Rini ketuk pintu," selalu saja Rini berkata begitu jika ia lupa mengetuk pintu, tetapi besok atau mungkin lusa, Rini akan mengulanginya.
- - -
Mobil keluarga Rina berhenti di halaman rumah mewah milik keluarga David, tentu saja Gerry dan David sudah menunggu di depan pintu untuk menyambut Rina beserta keluarga.
"Wintara," Gerry tersenyum lebar ketika sahabatnya itu turun dari mobil, "Iya calon besan," balas Wintara sambil meledek Gerry.
Bapak-bapak juga bisa bercanda ya:)Wintara menghampiri Gerry dan David, ia berusaha memeluk Gerry, tidak tega melihat kondisi Gerry yang sedang terduduk di kursi rodanya, ntah kenapa harus Gerry yang menerima penderitaan ini fikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
RomansaBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...