Perpisahan

4K 101 5
                                    

Malam ini Wintara membuat acara kecil-kecilan untuk mengucapkan salam perpisahan kepada salah satu putrinya, bagaimanapun besok Rina sudah tidak tinggal di rumahnya.

Cukup sedih namun juga senang karena akhirnya Wintara berhasil mendidik putrinya sampai dewasa dan putrinya itu juga mendapatkan suami yang sangat baik.

Seperti biasa, acara ini hanya dihadiri oleh anggota keluarga yaitu, Wintara, Mrs.Wintara, Rino, Rina, David, Rini, dan Lea.

Semua sudah duduk melingkar di ruang keluarga, terlihat banyak makanan di atas meja, sepertinya malam ini akan diadakan acara makan-makan.

"Langsung aja, hari ini adalah hari pernikahan Rina, dan besok Rina akan pergi ke rumah suaminya untuk tinggal bersama, layaknya istri-istri pada umumnya, jadi ini hari terakhir Rina ada disini, papah buat acara ini untuk mengucapkan salam perpisahan pada Rina," jelas Wintara membuka perbincangan malam ini.

Rina mengangguk kecil, ingin menangis rasanya jika mengingat ia akan meninggalkan keluarga absurdnya ini:(

"Sebelumnya, Rina mau minta maaf sama papah dan mamah, sejak Rina kecil papah sama mamah gak pernah buat Rina sedih, tapi pasti Rina sering buat papah sama mamah sedih, maaf... Rina belum bisa buat papah sama mamah bangga sama Rina, Rina juga belum jadi anak yang berbakti, Rina masih sering ngelawan dan membangkang, maafin Rina ya pah.. mah.."

Pertahanan yang sudah Rina bentengi dengan kuat, runtuh seketika, ia tak cukup tegar untuk menahan tangis ini.

"Ri-rina hiks, Rina ta-tau, Rina banyak sa-salah hiks hiks," air mata sudah membanjiri pipi Rina, ntah mengapa mulutnya tak sanggup mengucapkan kalimat lagi.

David merangkul pundak istrinya dan mencoba mengusap punggungnya, mungkin hal ini bisa meredakan tangisan Rina.

"Nggak Rina, Rina udah buat mama bangga kayak shizuka, Rina juga udah berbakti kayak upin-ipin, Rina udah ikutin semua perintah mamah kayaj doraemon, mamah seneng nak jadi mamahnya Rina, dan Rina juga anak yang paling nurut kok di antara ketiga anak mamah," jawab Mrs.Wintara, ia mengelap air matanya.

"Ma-mamah hiks hiks"

Wintara melukiskan senyum di wajahnya, "Papah harap, kamu hidup bahagia bersama David, patuhi perintah suamimu, jadilah istri sholehah"

"Dan untuk David, tolong jaga Rina, jangan sakiti hatinya, bimbing dia ke jalan yang benar ya nak," sambung Wintara lagi.

David mengacungkan jempolnya, "siap pah, David akan selalu bimbing Rina ke jalan yang benar," ucapnya bersemangat.

Wintara tersenyum senang mendengar jawaban itu.

"Ini Rina gak mau minta maaf sama gua? Banyak salah lu itu!," ceplos Rino tiba-tiba, ntah ditaruh dimana otaknya, berbicara seperti itu ditengah-tengah keharuan yang ada.

"Gak! Bang Rino gak mau minta maaf sama Rina? Kan bang Rino banyak salah? Besok Rina mau pindah ke rumah David loh! Beneran gak mau minta maaf?," Rina menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Sorry sorry aja, gua mah suci kayak bayi baru lahir," ucap Rino tak mau kalah.

"Dih," desis Rini.

Akhirnya, Lea membuka suara, "Rina"

"Iya kak"

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang