Matahari terik yang berada seakan-akan tepat di atas kepala manusia, membuat keringat bercucuran di dahi Rino dan kawan-kawannya.
"Cafe yok," Vero menepuk pundak Rino.
"YOK YOK, PARAH PANAS BANGET HARI INI," Keenan berdiri dari duduknya dan bersiap untuk pergi, "ehm, memang gw ngajak lo?," ucap Vero sinis.
"Bodo amat gak peduli mau diajak apa nggak, gw mau ke cafe!."
"Gak usah ribut ngapa sih, udah panas tambah panas denger bacotan kalian tau gak?!," Rino emosi dengan kelakuan temannya ini.
"Ampun bos," balas Vero.
Mereka bertiga pergi ke cafe dekat kampus yang jaraknya kurang lebih 1 km, seperti biasa, mereka memesan minuman yang sama, yaitu caffe latte.
Pendingin ruangan yang menyejukkan melindungi Rino, Vero, dan Keenan dari panasnya cuaca hari ini.
"Kenapa gak dari tadi aja kita kesini," ucap Vero yang masih fokus bermain game di ponselnya.
"Iya bener, btw disini banyak cewek cantik juga ya, lumayan cuci mata," Keenan meneguk minuman yang tadi mereka pesan.
"Woy, cantik banget tuh cewek"
Sontak Rino dan Vero mengikuti arah pandang Keenan, "Alea," batin Rino.
"Anak mana tuh?," Vero meletakkan ponselnya di meja, ia benar-benar fokus menatap Alea.
"Anak kampus kita, namanya Alea," balas Rino santai.
"Lo kenal?"
"Pernah ketemu," Rino berucap acuh tak acuh.
"Boleh juga tuh si Alea jadi pacar gw," ucapan Vero akan membawa malapetaka di hari itu.
Keenan dan Rino segera mengepalkan tangannya dan ingin melayangkannya ke kepala Vero.
"Eitss ampunnn, gak jadi, mending main game," Vero kembali mengambil ponselnya dan melanjutkan game yang sempat terhenti.
Belum sampai 5 menit, Keenan berdiri dari kursinya, "mau kemana lo?," tanya Rino.
"Nemuin Alea, mau pdkt dulu," Rino membelalakkan matanya, ia ikut berdiri dan menatap tajam Keenan.
"Ayok bersaing secara sehat"
Rino mengajukan tangannya.
"Deal," ucap Keenan sambil membalas jabatan tangan Rino.
Mereka berdua berjalan menuju ke tempat dimana Alea berada, meninggalkan Vero yang masih sibuk dengan gamenya yang belum selesai.
"Alea," sapa Rino ramah.
"Eh Rino?," Alea menampakkan senyuman terindahnya.
"Haii," ucap Keenan sambil melambaikan tangan.
"Hai, eh?"
"Hmm, ini temen gw Al, namanya Keenan," Rino mengambil duduk di depan Alea dan Keenan duduk di samping Rino.
"Sendirian aja kesini?," tanya Keenan.
"Iya, gak ada temen soalnya"
"Mau gw temenin?," Keenan berpindah posisi menjadi di samping Alea.
Ntah kenapa, Rino merasa geram melihat tingkah Keenan, ingin sekali rasanya menghantam Keenan dengan beribu-ribu tinjuan.
"Modus ajaa," sewot Rino.
"Bilang aja kalo iri lo," balas Keenan yang membuat Rino tambah geram.
Alea memperhatikan dua lelaki di dekatnya ini secara lekat, "ah Keenan menganggu," batin Alea.
Alea merasa Rino tidak suka dengan perlakuan Keenan padanya, ia segera berdiri dan berpindah duduk menjadi di satu sisi yang tidak ditempati Keenan dan Rino, itu posisi yang cukup adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
RomanceBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...