Terungkap

3.3K 86 0
                                    

Mobil keluarga Rina melesat cepat menuju rumah sakit dimana Gerry dirawat, selama perjalanan Rina hanya bisa mengamati jalanan yang ramai dengan pasangan-pasangan muda yang sedang berkencan di malam minggu.

Hati Rina ikhlas jika memang David bukanlah jodohnya dan jika perjodohan ini harus dibatalkan, bagaimanapun perbuatan David tidak bisa dimaafkan.

"Aku bener-bener kepo, ada apa sih sebenernya?," ucap Rino yang memecah keheningan di dalam mobil.

Rina diam, ia tidak kuat untuk menjawab pertanyaan Rino.

"Udah nanti kamu tau sendiri," jawab Mr.Wintara.

Mobil Wintara terparkir di parkiran rumah sakit, mereka semua turun dan segera menuju ke ruangan Gerry.

Sampailah mereka tepat di ruangan anggrek kamar nomor 39.

Tok tok tok, Wintara mengetuk pintu.

Cklek

Terbukalah pintu dan menampilkan sosok David, "masuk om."

Wintara tidak membalas ucapan David, ia langsung masuk dan menghiraukan David.

Wintara, Mrs.Wintara, Rino, dan Rini masuk ke ruangan.

Saat Rina masuk, David memerhatikan Rina dengan senyum yang mengembang, sudah lama sekali David tidak melihat wajah Rina.

Rina tidak berani menatap David, ia takut akan menangis ketika mengingat semua kejadian itu, ia lebih memilih membuang mukanya dari David.

"Gerry," ucap Wintara yang membuat Gerry menoleh ke arahnya.

Gerry menampakkan wajah bahagia, "Wintara," balasnya.

Semua duduk di posisinya masing-masing, terkecuali David, ia berdiri karena sofa dan kursi sudah penuh.

"Kau tak apa?," Wintara memulai perbincangan dengan sahabat lamanya itu.

"Ah gak apa-apa, hanya butuh istirahat saja"

Wintara dan istri mengangguk tanda mengerti.

Gerry berdeham, "ehm"

"Maksud dan tujuanku mengundang kalian kesini karena aku ingin membicarakan tentang pernikahan David dan Rina, karena Rina sudah lulus sekolah, pernikahan ini bisa dilangsungkan."

Dengan pernyataan Gerry itu, Wintara terkejut bukan main, apakah Gerry tidak mengetahui tentang permasalahan David dan Rina? Batin Wintara.

"Sepertinya kau salah paham Gerry"

David meneguk ludahnya, tamatlah riwayatnya.

"Kami kesini ingin membatalkan pernikahan Rina dan David, bagaimanapun perbuatan David tidak bisa dimaafkan"

Gerry membelakkan matanya, ia terkejut dengan perkataan Wintara, ia tidak mengerti apa-apa.

"Aku tau, kita bersahabat sejak lama, tapi aku tidak bisa mengorbankan putriku ke dalam penderitaan," tambah Wintara yang membuat Gerry menutar otaknya untuk berpikir.

"Ada apa ini Wintara? Apa yang diperbuat David?"

Wintara menghembuskan nafas kasar, "mungkin David mencintai wanita lain, aku tidak mengerti, tapi Rina tidak bisa terus bersama David."

Betapa terkejutnya Gerry mendengar hal itu, "Apa benar David?!"

Baru kali ini David melihat tatapan tajam dari Wintara, "nggak Ayah, David gak mencintai wanita lain, David hanya mencintai Rina," bela David.

Mendengar hal itu, Rina menitihkan air matanya, "bohong!," ucap Rina yang membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Cinta apa David?! Cinta apaa?!!!," ntahlah, tanpa sadar Rina meluapkan kesedihannya selama ini.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang