Bagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing?
Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA.
Lalu bagaimana?
Perjodohan tetap terjadi.
Ketika kedua insan dipersatukan...
"Udah semua?," tanya David lelah, seharian ini ia dan Rina sudah mengelilingi beberapa tempat untuk mengambil pesanan pernikahan mereka.
Rina mengangguk pelan, "kayaknya udah deh, hari ini kita cuma ngambil undangan sama souvenir doang kan?," ucapnya balik tanya.
"Iya," balas David singkat.
Seminggu lagi hari pernikahan mereka akan tiba, David dan Rina merencanakan 2 acara, acara pertama dilaksanakan indoor untuk ijab kabul dan resepsi besar-besaran yang akan dihadiri rekas bisnis Wintara, almarhum Gerry, serta rekan bisnis David.
Acara ke 2 dilaksanakan outdoor, acara khusus teman-teman David dan Rina yang dikemas dengan sajian ala anak remaja zaman sekarang, jadi tidak terlalu formal.
Sistemnya, misal hari ini acara indoor pagi sampai siang, maka besok baru akan diadakan acara outdoor yang dilaksanakan pada sore hingga malam hari.
"Aku seneng banget semuanya sesuai ekspetasi," ucap Rina sambil mengembangkan senyumnya.
Bagaimana tidak senang? Acara pesta pernikahan Rina bak cerita dongeng di film-film yang sering ia tonton, David hanya bisa mengangguk pasrah, tak bisa mengelak semua permintaan calon istrinya itu, faktanya hampir 80% rencana pernikahannya ini disusun oleh Rina, asalkan Rina bahagia, David pun ikut bahagia.
Rina menatap David lekat, sebelum mereka melajukan mobil dan David fokus menyetir, Rina mengambil tangan David, "terimakasih David, sudah ingin mewujudkan semua impian aku mengenai pernikahan seperti seorang ratu bangsawan dari kerajaan," ntah kenapa, Rina sedikit terharu karena setiap Rina meminta sesuatu maka David akan mengiyakannya saja.
"Sama-sama sayang," jawab David sambil mengacak-acak puncak kepala Rina.
"Walau permintaan kamu menguras dompet, aku ikhlas lahir dan batin," David terkekeh kecil, membuat Rina memajukan bibirnya seperti anak TK yang sedang cemberut, "maaf.., aku banyak mau ya?"
David segera menggelengkan kepala, "Rin, aku kerja itu tujuannya untuk anak dan istri aku kelak, jadi memang dari dulu aku udah kepikiran untuk ngebahagiain istri aku, jadi kalo kamu mau apapun, bilang aja, InsyaAllah akan aku turutin"
Mendengar perkataan David membuat Rina terharu, ia sangat bersyukur karena Tuhan memberikannya seorang David yang cukup sempurna di mata Rina.
Sebenarnya David mengatakan hal jujur mengenai permasalahan biaya, ya tapi tak masalah lah jika harus mengeluarkan banyak biaya untuk membahagiaan calon istrinya.
Ayo kita lihat betapa mewahnya acara yang akan digelar dua sejoli itu.
Undangan acara resmi untuk rekan bisnis Wintara dan juga almarhum Gerry (acara indoor)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentu saja untuk para bos besar itu David tidak bisa memberikan souvenir asal-asalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.