Semua orang terkejut bukan main setelah mendengar cerita yang sebenarnya dari Karel, tidak menyangka Wintara dan Gerry membunuh dua manusia tanpa bertanggung jawab.
"Maaf Karel, percayalah, om selalu dihantui rasa bersalah sejak kejadian itu," ucap Gerry dengan genangan air di pelupuk matanya.
"TAPI PERASAAN BERSALAH GAK BISA NGEMBALIIN KEDUA ORANG TUA GUA!," Karel menggertakkan giginya.
Kirana menunjuk adik bungsunya, "Kalian semua liat? Kinara yang hampir gila karena kehilangan kedua orang tuanya, dia pikir orang tuanya cuma tidur untuk sementara, tapi ternyata untuk selamanya hiks"
Sambil menggendong Rini, Kinara hanya bisa menunduk lemah.
"Leaa..," lirih Rino.
"Liat kan lo, Ayah pacar lo dibunuh sama papah lo sendiri Rino!, karena kelakuan bejat papah lo, orang tua Kinara meninggal!," Karel menatap Rino tajam.
"Maaf Lea," Rino berlirih lagi.
"Saya minta maaf, benar-benar minta maaf, saya dibutakan oleh uang, hingga rasa kemanusiaan hilang sesaat dan merugikan kalian semua, tapi saya janji mulai dari sekarang saya akan bertanggung jawab, apapun yang kalian inginkan, akan saya kabulkan," ucap Wintara sambil bertekuk lutut dan menyatukan kedua tangannya.
"TELAT OM, sejak kejadian itu..., kita bertiga hidup mandiri dan Tuhan selalu menyertai kita hingga kita hidup berkecukupan, mulai saat itu juga hanya satu cita-cita kami, yaitu mem--," ucapan Kirana terpotong.
"Membalas dendam," tanpa sadar Kinara melanjutkan ucapan itu.
Sejak kecil Kinara dididik keras oleh kedua kakaknya, ia selalu diajarkan untuk hidup mandiri dan terus belajar sampai Kinara mendapat beasiswa saat kuliah.
Kinara baru mengerti saat ia sudah tumbuh dewasa, perubahan sikap kakak-kakanya, Karel dan Kirana semenjak kedua orang tuanya meninggal.
Karel yang tadinya sangat baik tiba-tiba berubah menjadi tegas, ia tumbuh dan berkembang tanpa didikan orang tua dan harus menggantikan peran orang tua untuk Kirana dan Kinara.
Juga Kirana yang tadinya sangat dekat dengan Kinara, semenjak kejadian itu, terus mendesak Kinara untuk menjadi anak yang kuat dan mandiri dengan tidak memanjakan Kinara.
Ya sekarang Kinara sadar, mengapa kedua kakaknya begitu tegas terhadap dirinya.
"Selama ini kak Karel selalu banting tulang, ternyata untuk membalaskan dendam masa lalu," lirih Kinara.
Karel diam, ia memang menjadi anak yang kuat sejak kepergian ayah dan ibunya, apapun ia lakukan untuk menghidupkan kedua adiknya, dan usahanya berhasil, sekarang keluarga mereka hidup sejahtera.
"Kebahagiaan kami belum lengkap tanpa membalas dendam," ucap Karel mengepalkan tangannya.
Wintara dan Gerry benar-benar malu dihadapan keluarga mereka masing-masing, mengingat kebodohan mereka 10 tahun yang lalu.
"Kami harus bagaimana agar kalian memaafkan," Gerry sudah pasrah, apapun yang diinginkan ketiga anak itu, ia akan terima.
"Nyawa harus dibalas dengan nyawa," perkataan Karel membuat semuanya mendongakkan kepala dan menatapnya serius.
"Saat Ibu David meninggal, kami senang, tapi sayangnya tidak meninggal dengan tangan kami sendiri," Karel mengambil pistol yang ia sembunyikan di dalam bajunya.
Saat melihat pistol yang Karel keluarkan, Rino berusaha mendekati Karel untuk mengambil pistol tersebut, "BERHENTI ATAU RINI GUA TEMBAK!," Karel mengarahkan pistolnya ke pelipis Rini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
RomanceBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...