2 minggu berlalu...
Hari ini, David sudah mencabut tuntutan terhadap Karel, Kirana, dan Kinara sesuai dengan permintaan terakhir Ayahnya, dengan kesepakatan itu, mereka juga akan mencabut tuntutan Wintara, dan akan menyelesaikan semuanya secara damai.
David sengaja memesan sebuah ruangan di dalam restaurant untuk menyelesaikan masalah ini baik-baik, sekarang ia sudah ikhlas jika Gerry harus meninggal dunia dengan cara ditembak, mungkin ini adalah rencana Tuhan, dan David sama sekali tidak menyimpan dendam pada Karel, Kirana, dan Kinara.
Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengumpulkan semua orang di meja berbentuk lingkaran ini, semua duduk di kursinya masing-masing.
"Ehm," deham Wintara.
"Karel, Kirana, dan Kinara, om benar-benar menyesali perbuatan om di masa lalu, om tidak bisa membayangkan hidup kalian saat itu tanpa orang tua, dan sekarang om akan melakukan apa saja untuk kalian, bahkan menjadi orang tua angkat kalian," Wintara memulai percakapan dengan awalan yang menyentuh.
"Tante juga siap jadi pengganti ibu untuk kalian," sambung Mrs.Wintara.
David menatap ketiga manusia itu dengan penuh rasa iba, "kalo kalian ingin harta Ayah diwariskan kepada kalian, aku akan mengurus surat pewarisannya"
Dengan cepat Karel menggelengkan kepala, "David maaf, ternyata dendam yang selama ini ada di hatiku itu salah, maaf telah membunuh Ayahmu," Karel menundukkan kepalanya.
"Itu sudah menjadi takdir Tuhan untuk mencabut nyawa Ayah, hanya saja ia melakukannya lewat dirimu"
"Kau sungguh baik," lirih Karel.
Kirana mendongakkan kepalanya, menatap semua orang yang ada di ruangan, "keputusan kami sudah bulat untuk pindah ke luar negeri, kami akan menjalankan hidup yang baru disana tanpa ada perasaan dendam dan benci kepada siapapun"
Tentu saja keputusan itu membuat semuanya membulatkan mata mereka masing-masing.
"Kalian ingin pindah dari sini?," tanya Rina.
Kirana mengangguk pelan.
"Apa kalian ingin aku mentransfer uang setiap bulannya," tawaran yang cukup menggiurkan dari Wintara namun mereka bertiga menggelengkan kepalanya.
"Gak usah om, kami bisa membiayai hidup kami sendiri," jawab Karel.
"Tapii..., sepertinya hanya aku dan Kirana yang pindah keluar negeri, ada sebuah hati yang sudah jatuh pada seseorang di negeri ini"
Karel melirik orang yang ia maksud, tak lain dan tak bukan adalah adik bungsunya yaitu Lea/Kinara.
Lea menangkup kedua pipinya yang terasa memanas, sepertinya sekarang kedua pipinya sudah berwarna kemerah-merahan.
Semua tertawa melihat Lea yang salah tingkah, "aku juga gak bakal bolehin Lea pergi ke luar negeri," tegas Rino yang membuat perut Rina mual, kalimat penuh dusta yang ingin membuatnya muntah.
"Tapi apa Lea bisa ditinggal oleh kalian?," sambungnya.
"Sedari kecil Kinara dididik mandiri dan saya juga menjadikan Kinara orang yang baik, Kinara lah satu-satunya orang yang punya hati tulus di antara kita bertiga," Karel menunjuk adik bungsunya.
"Dia juga yang buat saya dan Kirana sadar bahwa yang kami lakukan itu salah dan kami sadar bahwa Kinara memang terlahir dengan hati yang baik, dan om Wintara gak perlu khawatir dengan sikap Kinara, saya menjamin 100% Kinara tidak akan macam-macam lagi, cinta Kinara untuk Rino sangat dalam," sebenarnya Karel sedikit takut bahwa Kinara tidak bisa diterima di keluarga Rino karena tingkah lakunya 2 minggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
RomanceBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...