Centil

3.5K 87 3
                                    

Hari demi hari berlalu, lusa Rina dihadapkan dengan Ujian Nasional untuk kelulusan SMA nya, Rina menatap jendela kamarnya dengan tatapan kosong.

"Dulu, aku janji sama Rio, kalo udah mau UN kita bakal belajar bareng-bareng," Rina meratapi hujan yang cukup deras di luar sana.

"Kita juga janji mau kuliah di universitas yang sama."

"Tapi sekarang janji itu cuma kenangan aja, aku gak bisa wujudin begitupun Rio," Rina tertawa miris, hatinya sedang gundah.

Tanpa disadari ia menitihkan air mata, suasana seperti mendukungnya untuk menangis, ia dan langit sama-sama sedang bersedih.

"Hey," sontak Rina membalikkan kepalanya 90 derajat, menghadap ke arah pintu kamar.

"Lo nangis?," ucap Rino lantang, "sshhtt," Rina mengarahkan jari telunjuk ke bibirnya, mengisyaratkan Rino untuk diam.

"Eh lo kenapa?," dengan cepat Rino menghampiri adiknya itu.

"Gak apa-apa."

"Dibalik gak apa-apa nya perempuan, pasti ada apa-apa," ucap Rino seperti pakar wanita.

"Pasti baca dari akun-akun quotes, cuihh."

"Ah tau aja lo, jawab dulu pertanyaan gw," Rino mendesak Rina untuk menjawab pertanyaannya.

"Tinggal nunggu beberapa minggu lagi, aku bakal lulus bang, tiba-tiba keinget janji-janji sama Rio."

Rino tidak bergeming, seolah otaknya ingin memikirkan sesuatu, "hmm, Rio sekarang dimana?."

"Nah itu, aku gak tau dia ada dimana, dia hilang tiba-tiba, kayaknya dia bakal benci banget sama aku," air mata Rina turun dengan sangat mulus di permukaan wajah Rina.

"Iya sih, pas gw ngobrol di cafe juga kayaknya dia marah banget," guman Rino kecil namun masih bisa terdengar oleh kuping Rina.

"Ya udah biar lo gak sedih, ayok nonton sama gw, tapi lo yang bayarin."

"Aku mau UN, malah diajak nonton, terus disuruh bayarin lagi, abang miskin."

"Ayolah temenin gw nonton, malming nih biar gw upload snapgram," ntah dimana otak abangnya ini pikir Rina.

"Dih udah sana pergi, aku mau belajar."

"Ah mau belajar? Apa mau meratapi kenangan sama mantan?," Rina bersiap melayangkan pukulan ke perut Rino, namun dengan cepat Rino pergi menjauh.

"Wassalamualaikum," ucap Rino sambil menutup pintu kamar Rina.

- - -

Sudah 3 hari David tidak bertemu dengan Rina, David tahu bahwa sebentar lagi tunangannya itu akan menjalan UN, ia hanya bisa menelpon Rina saja dan itu yang dilakukannya sekarang.

"Hallo?"
"Rina?"
"Ada apa David?"
"Tidak rindu?"
"Rinduuuuuuuu"
"Aku juga, gimana dengan persiapan ujianmu?"
"Sepertinya baik, aku sudah mempersiapkan semuanya"
"Baguslah"
"David, sebentar ya, aku dipanggil papa"
"Iya sayang"

Kirana menyimak percakapan David dan tunangannya, ia tersenyum sinis dibalik pintu ruangan David.

Kirana masih ada di kantor? Tidak dipecat? Ya setelah kejadian itu Kirana memohon kepada David untuk tidak memecatnya, ia mengaku salah dan David dengan susah payah memaafkannya.

Bahkan David tidak cerita apa-apa ke Robby agar nama Kirana tidak rusak, sungguh baik hati calon suami Rina:)

"Kirana?," Robby mendapati Kirana yang sedang menguping di depan pintu ruangan David.

"Eh..h..hmm, iya kenapa pak?."

"Kamu ngapain disini?"

"Eh? Ini pak, saya ingin masuk, cuma tadi pak David sedang menelpon, jadi saya menunggu disini dulu."

"Haruskah membungkuk dan menempelkan telinga ke pintu?."

"Maaf pak," ucap Kirana lirih.

Kirana pergi meninggalkan Robby dan berjalan menuju ruangannya, "dasar Robby, rusuh saja."

Ntah mengapa, akhir-akhir ini Robby sering menangkap basah Kirana dengan perbuatan anehnya, "permisi pakk," ucap Robby sambil mengetuk pintu, "iya masuk."

"Udah ya aku tutup dulu, bye," David menutup ponselnya dan mengarahkan pandangannya ke Robby.

"Kenapa pak David memanggil saya?," Robby duduk di hadapan David.

"Oh iya, ini Rob, sopir Ayah lagi pulang kampung karena anaknya sakit, Ayah minta saya cari sopir baru tapi saya ada jadwal meeting hari ini, saya minta tolong ke kamu ya?."

"Iyaa pak siap."

"Terimakasih," ucap David.

"Iya pak sama-sama," Robby pergi menuju ruangannya.

Baru saja ia ingin mencari sopir untuk Ayah bosnya, ia teringat akan sesuatu hal, "Astaghfirullah, ada yang harus aku kerjain sekarang."

Ntah kenapa ia bisa melupakan hal itu, Robby berlari kecil menuju ruangan Kirana, "Kirana."

"Iya pak Robby?," Kirana menegakkan kepalanya menghadap Robby.

"Saya minta tolong, carikan sopir untuk Ayah pak David."

"Oke baik pak."

- - -

Rini melompat-lompat gembira di kamarnya, hari ini adalah hari jadian Rini yang ke 1 bulan dengan pacarnya, OMG Rino kalah dengan Rini.

Ya seperti yang kalian tahu, Rini memang sedikit centil dibanding Rina, namun wajahnya juga memadai untuk di kagumi cowok-cowok di sekolahnya.

"Yes, dia ngajak nonton," Rini bergumam kecil, "tapi gimana ya aku bisa izin sama papa mama?."

Dengan ide cemerlang, Rini menghampiri kamar Rino, abangnya.

"Hey abang Rino yang paling ganteng sedunia," ucap Rini lebay.

"Justin Bieber, Shawn Mendes, Zayn Malik aja kalah deh sama kegantengan abang Rino." Rini mendekati abangnya tersebut.

"Gak usah basa-basi deh, langsung aja," sebenarnya Rino tahu, setiap Rini memujinya pasti ada sesuatu yang diinginkan.

"Jadi gini bang, kan aku lagi pacaran tuh sama cowok yang pas itu abang pilihin."

"Nah aku sama dia udah pacaran 1 bulan bang," sambung Rini.

"Anjay, mantap dek, lanjutkan!."

"Terus kan aku diajak nonton, tapi gak berani bilang ke mama papa, bantuin Rini dong bang biar bisa main jam 12 siang ini," Rini merengek kepada abangnya.

"Tenang tenang, apapun bisa asal ada imbalannya," Rino mengubah posisinya menjadi duduk.

"Abang mau apa?"

"Bawain aja abang 1 kotak pizza langganan keluarga kita dan pastinya pakai topping favorite abang, jangan lupa beliin minum di starbu*ks," Rini sudah terbiasa dengan syarat-syarat abangnya ini.

Rini tahu uang tabungannya akan terkuras karena membelikan makanan-makanan ini, "ah yaudah lah, nanti juga yang bayar makan sama nonton kan pacar aku," batin Rini.

"Oke deal!," ucap Rini.

Rino langsung menuju kamar papa mamanya dan bergegas melakukan tugas dari bos kecilnya itu.
.
.
.
.
.
.
Huwaaa Rino😭, hayoo apa yang bakal kalian lakuin kalo punya abang macam Rino?☹

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang