Tulus

3.2K 86 0
                                    

Rini menelusuri setiap sudut ruangan di rumahnya, ia berjalan dengan langkah gontai karena baru saja bangun tidur, ntah mengapa rumahnya sangat sepi.

Sudah 10 menit, Rini mengelilingi rumahnya yang cukup besar ini, namun yang ia temui hanya Rina yang masih tertidur di kamarnya.

Sepertinya bibi masih pergi ke pasar, hmm.. mungkin Rini bangun terlalu pagi, fyi.. hari ini adalah hari pertama dari libur panjang yang akan dialami Rini dan Rina.

Rini sudah berhasil melaksanakan UN nya dengan baik dan berharap bisa masuk SMA Venus seperti Rina.

Untuk mengisi waktunya, gadis centil itu memilih untuk duduk di ruang TV dan menonton film kartun pagi yang biasanya ditayangkan di chanel TV favoritenya.

Berbeda halnya dengan Rina yang masih tertidur dengan lelap di pulau kapuknya.

Ting tong

Rini mengedarkan pandangannya ke arah pintu karena mendengar suara bel yang ada di rumahnya, "Siapa yang dateng subuh-subuh gini," guman Rini pelan.

Segera ia bergegas mengintip ke jendela untuk melihat tamu yang datang.

"Eh kak David"

Cklek, Rini membuka pintu pelan.

"Hai Rini," sapa David dengan wajah freshnya di pagi hari.

"Hai kak, mau ketemu kak Rina ya?"

Tanpa basa-basi, David mengangguk pelan yang menandakan jawaban 'iya'.

"Iyaa sabar Rini panggilin, masuk dulu kak"

Rini membalikkan badannya dan segera menuju ke kamar Rina namun sepertinya ia tak perlu memanggil orang yang dicari David.

"Hoammmm!!, Rinii siapa yang datengg?," Rina berjalan santai, ia merentangkan tangannya, bel rumah menganggu tidurnya saja.

"Eh, anu kak, ada kak David"

Mata sipit Rina yang disebabkan tidur nyenyaknya seketika terbuka lebar, ia mengucek matanya pelan, mencoba melihat bayangan seseorang yang kabur di ruang tamu.

Sekali lagi ia mengucek matanya untuk mengembalikan pandangannya agar dapat melihat dengan jelas.

Benar, David.

Rina segera menghampiri David dan berusaha merapihkan rambutnya yang agak berantakan.

"Aku nonton kartun lagi ya," pamit Rini ketika melihat keberadaan Rina.

"Iya"

"Rinaa," seketika David berdiri saat Rina menuju ke arahnya.

Rina tak membalasnya, ia mengalihkan pandangannya dari David.

"Kamu masih marah?"

Lagi-lagi Rina hanya diam.

"Chat aku gak di balas, telpon aku gak diangkat, sekarang, aku ngomong gak di jawab"

Rina mulai berani menatap mata David, "ehm," deham Rina.

"Aku minta maaf soal sekretaris itu, aku tau aku salah Rin," David mendekati Rina.

Sekarang, jarak mereka tidak lebih dari 1 meter , David menangkup kedua pipi Rina dan menatapnya lekat.

"Iya aku yang salah," ucap David dengan nada yang rendah.

Rina mengedipkan matanya berkali-kali, mengapa dari jarak yang sangat dekat, David sangatlah tampan..

Ini tidak baik untuk kesehatan jantung Rina.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang