Rina menghela nafas panjang, "Li, udah dong Li, jangan nangis terus, gw ikutan sedih jadinya," ucap Rina mencoba membuat Lily tenang.
Sudah lebih dari 2 jam Lily menangisi pengkhianatan kekasihnya, Andri.
Sungguh Rina tak tahan melihat sahabatnya ini menderita, Rina memeluk Lily dengan erat.
"Gw tau kok, menerima kenyataan itu memang pahit, tapi lo gak bisa kayak gini terus, lo harus bangkit Li"
"Gw cu-cuma gak percaya An-Andri ngelakuin itu Rin hiks," Lily berbicara sambil terisak-isak, sepertinya ia sangat sedih dengan kenyataan yang terungkap hari ini.
"Lily sahabat gw yang cantik, masih banyak cowok di luar sana yang lebih baik kok, lo kan cantik, tinggal sikat aja," Rina membuat lelucon sedikit agar suasana tidak terlalu mengharukan.
"Lo ki..kira gw gi..gigi, disikat!," Lily membalas lelucon Rina dan mereka berdua pun tertawa.
Rina melepaskan pelukannya dengan Lily, ia mengusap air mata Lily dengan tangan kanannya, "udah jangan nangis lagi"
"Kalo diibaratkan lagu, lo tinggal bilang aja 'thank you,next'," ucap Rina.
"Lagu Justin Bieber tuh," lanjutnya, ya Rina tau bahwa Justin bukanlah penyanyinya, lagi-lagi ia berusaha untuk menghibur Lily.
"Yeila i..itu bukan la..lagu Justin Bieber Bam..bambang!, itu tuh la..lagunya temennya Su..Sule, Andre!," Lily mencoba menjawab melantur juga seperti apa yang dilakukan Rina.
"Lagunya Andre mah, kemarin," balas Rina, seketika Lily langsung menoyor kepala sahabatnya itu, "i..itu lagu seventeen be..bege, lagunya An..Andre mah mung..mungkinkah."
Tidak terima atas perbuatan Lily, Rina langsung mencubit pipi Lily, "iya iya gw tau, gw kan lagi buat lelucon ish"
Akhirnya Lily sudah bisa tenang, ia sadar bahwa Tuhan memberikan yang terbaik untuknya, ia bersyukur mengetahui kenyataannya lebih cepat bahwa Andri bukanlah lelaki yang baik untuknya.
"Untung aja gw belum ke jenjang yang lebih lanjut sama cowo ban*sat itu," Lily meluapkan emosinya dengan mencaci maki mantan kekasihnya.
"Iya bagus kan?, coba kalo lebih jauh, tambah disakitin pasti lo"
"Rin, tapi kayaknya gw bakal susah move on deh," tentu saja dengan kata-kata itu, Rina langsung memeluk sahabatnya lagi.
"Tenang aja gw bantu move on!!, SEMANGAT!!," ntah api apa yg berkobar-kobar di mata Rina, intinya dia sangat bersemangat untuk membantu Lily.
♡°♡°♡
Cklek
Rina bingung, pasalnya ketika ia memasuki rumah, semua keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga, papah, mamah, bang Rino, dan Rini.
Wajah pucat mereka menampakkan ketegangan, tidak seperti biasanya yang selalu tertawa ketika berkumpul bersama-sama.
"Hmm, ada apa ini?," suara Rina yang sangat riang mengejutkan semua orang yang berada disana, namun bukannya menjawab pertanyaan Rina, mereka malah menunduk lebih pasrah dari sebelumnya.
"Ada apa sih ini, kenapa?, kok pada diam?," Rina yang penasaran dengan apa yg terjadi sedikit menaikkan nada suaranya.
"Ikut papah," suara Wintara yang berat membuat bulu kuduk Rina berdiri, ntah mengapa suasananya terasa sangat menegangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
Lãng mạnBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...