"Kenapa Rin?"
Terlihat dari wajah Rina bahwa wanita itu sedang terkejut dan tak tahu harus melakukan apa.
Sempat terdiam sebentar, lalu Rina segera bangkit dan mengambil kunci mobil.
Tak ada satupun pertanyaan keluarganya yang di jawab oleh Rina, Rina melengos pergi meninggalkan tatapan penuh tanya dari setiap insan yang sedang memandang kepergiannya.
"Rin mau kemana?," teriak David ketika melihat istrinya sudah pergi keluar rumah.
"Cepet susul"
David berdiri, menyusul Rina yang tengah berlari kecil.
"Kamu mau kemana?"
"Antarkan aku"
"Kemana?"
"Ru-rumah sakit"
"Siapa yang sakit?," tanya David sambil memberhentikan langkah Rina, sungguh tak baik untuk ibu hamil itu jika terus berlari.
"Kamu mau antar aku apa aku berangkat sendiri?!"
David bergidik ngeri mendengar ancaman istrinya, ia segera mengambil kunci mobil dari tangan Rina dan mengendarai mobilnya ke tempat yang diarahkan oleh Rina.
Tak ada yang membuka suara di dalam mobil, hanya Rina yang terlihat cemas dan David yang menahan dirinya untuk tidak bertanya apapun saat ini.
Sampailah mereka di salah satu rumah sakit ternama yang berada di tengah-tengah kota Jakarta.
Rina keluar dari mobil, ia langsung berlari kecil dan meninggalkan David di tempat parkir.
"Rin tunggu, jangan lari-lari"
David memarkirkan mobilnya dengan cepat, jangan sampai matanya kehilangan dan tidak menangkap lagi sosok Rina.
Setelah dirasa mobilnya sudah terparkir dengan benar, David turun dari mobil, rasanya khawatir melihat Rina berlarian seperti itu di saat keadaannya yang sedang mengandung.
"Ada apa sih, Rin?," tanya David yang sudah mensejajarkan langkah Rina.
Rina bungkam, tak menjawab, pikirannya sedang tidak jernih saat ini.
Akhirnya, David mengalah dan memilih tidak bertanya lagi jika pertanyaannya hanya akan membuat Rina semakin gelisah.
Rina masuk ke dalam rumah sakit dan bertanya kepada perawat, setelah mendapat jawabannya, ia kembali berjalan cepat.
Sampailah langkah Rina di depan ruang ICU, kakinya lemas, Rina terduduk di lantai dengan keadaan tak berdaya.
David yang baru datang sedikit terkejut dengan keadaan istrinya, ia segera menuntun Rina agar berdiri dan duduk di kursi yang berada tak jauh dari posisi mereka sekarang.
David memerhatikan istrinya yang sedang melamun dengan tatapan kosong, "jangan bengong," ucap David memberi peringatan.
Rina mengangguk, kali ini ia mendengarkan perkataan suaminya.
"Masih ga mau kasih tau ada apa?," tanya David yang terdengar pelan dan lembut, ia harus berhati-hati dengan ucapannya agar Rina mau menjawab.
Rina menundukkan kepalanya, kalimat yang terlontar dari perawat di telepon sangat menyakitkan baginya.
"Rio," lirihnya pelan.
"Iya ada apa? Kenapa Rio?"
"Rio kecelakaan dan keadaannya kritis, David, aku, aku shock," Rina membuat bendungan air mata di kelopak matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN
RomansaBagaimana rasanya dijodohkan dengan lelaki asing? Yups, sedih dan berat, Rina bingung, tidak bisa menolak tapi tidak mau menerima, pasalnya ia juga sudah memilik pacar di SMA. Lalu bagaimana? Perjodohan tetap terjadi. Ketika kedua insan dipersatukan...