Tidak waras

3.6K 84 1
                                    

Kirana memejamkan matanya perlahan-lahan, mengambil kesempatan yang ada, tangannya mulai bergerak menyentuh tangan David yang kekar hingga menggenggamnya.

"Heyy," kaget David saat Kirana menggenggam tangannya, "apa yang kamu lakukan?"

"Aku nyaman sama kamu David," Kirana melontarkan kata-kata yang membuat David terkejut, "aku ingin hubungan kita lebih dari atasan dan bawahan," ucap Kirana memohon.

"Sh*t," batin David, bagaimana bisa Kirana menyukainya padahal mereka baru bertemu 1 hari yang lalu.

"Kamu gila Kirana!," David menaikkan nada suaranya, "aku sudah punya tunangan!, dan sebentar lagi aku akan menikah."

"Aku bisa jadi selingkuhan kamu," sontak semua pengunjung mengalihkan pandangan ke arah Kirana ketika mendengar kata 'selingkuhan'.

"Wanita tidak waras," dengan cepat David meninggalkan Kirana yang terlihat seperti orang gila di mata pengunjung cafe.

David menghidupkan mobilnya, dan melesat pergi meninggalkan cafe.

"Sepertinya aku harus menambah 1 syarat lagi untuk merekrut pegawai kantor, harus WARAS!"

"Menolak?," ucap seseorang di balik tubuh Kirana.

"Ya begitu lah"

- - -

"Eh li, lo udah beli buku-buku untuk ujian nanti belum?," tanya Rina yang masih fokus menonton film di leptopnya.

"Hah?," ntah jawaban macam apa itu, ingin sekali Rina menjitak kepala Lily.

"LO UDAH BELI BUKU BUAT UJIAN BELUM?," Rina meninggikan intonasi suaranya.

"Ngomong apa sih bambang?!," sewot Lily yang masih memakai headphonenya.

"Perlu periksa mata lu," Rina sudah mulai hilang kesabaran, ia memilih pergi ke kamar mandi untuk membuang zat-zat alam yang ada di tubuhnya, daripada ia harus beradu mulut dengan Lily.

"EH LU NANYA APASIH," melihat Rina pergi ke kamar mandi, Lily kepo dengan pertanyaan Rina yang tadi tidak didengarnya.

"GA JADI, PADI SUDAH MENJADI NASI, NASI SUDAH MENJADI BUBUR, TIDAK ADA PENGULANGAN."

"Oh pingin makan bubur," gumam Lily kecil, "PESEN DI OJOL AJA RIN," balas Lily.

Rina yang sudah masuk ke kamar mandi jadi heran, "hah? Apa hubungannya buku ujian sama ojol?."

Rini masuk ke kamar Rina, ia merasa terganggu karena ulah Rina dan Lily, "kenapaa sih berisik-berisik?," tanya Rini.

"Hah? Gerimis?," Lily melepas headphone yang ia pakai.

"Iiiii, bukann kak Lily, tadi kenapa berisik teriak-teriak?, Rini lagi belajar"

"Ooohhh, itu Rina mau makan bubur," Lily hendak memasang headphonenya lagi, "aku juga mauu!," antusias Rini.

"Oh ya udah kita pesen 3 pake ojol ya Rin," ucap Lily kepada Rini, ia segera mengotak-atik ponselnya dan memesan 3 porsi bubur ayam.

"Yeayyy, nanti kalo udah sampe bilang yaa kakk," Rini kembali pergi ke kamarnya.

Rina membuka pintu kamarnya pelan, "Lo abis ngomong apaan sama Rini, kok dia seneng?,"

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang