Kematian bukanlah pilihan..
Kematian juga bukan harapan ..
Jika saja Mahesa bisa memilih ia akan menukarkan nyawanya dengan nyawa gadis yang sangat ia cintai saat ini, Mahesa merasa gagal menjadi dokter yang telah merawat nya beberapa tahun belakangan ini.
Mahesa sangat kecewa dengan diri nya saat ini.
Sudah menjabat sebagai dokter spesialis beberapa tahun , dan sudah berhasil menyembuhkan beberapa pasiennya tapi mengapa kali ini gagal ?
Kenapa Tuhan seakan tidak berpihak pada gadis yang saat ini ia sedang peluk batu nisan nya di bawah guyuran hujan , Mahesa masih belum bisa meninggalkan makam Britney ia masih belum ikhlas di tinggalkan oleh gadis yang sudah di kenal nya selama beberapa tahun ini .Britney Carolina namanya, gadis cantik blesteran Inggris ini mampu meluluhkan hati Mahesa Raditya Putra seorang laki-laki angkuh yang hanya fokus pada gelar nya sebagai Dokter spesialis Jantung.
Mahesa tidak pernah jatuh cinta dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya takdir mempertemukannya dengan gadis ceria seperti Britney.
Sebelum nya ia tidak pernah menangis karna perempuan , bahkan ia pernah berjanji pada diri nya sendiri tidak akan pernah membuang tetesan air mata nya karna karna perempuan terkecuali ibu nya .
Tapi kali ini berbeda ia seakan lupa dengan ucapannya sendiri, Kini Mahesa menangis sejadi-jadi nya di bawah guyuran hujan dan masih terus mengelus batu nisan britney."Sayang" suaranya terdengar sangat lirih, matanya terlihat sangat sembab, ia tidak perduli sederas apapun hujan saat itu yang ia tahu kaki nya sangat berat untuk meninggalkan area pemakaman Britney.
"Maafin aku, maafin aku gak bisa nolong nyawa kamu, aku bodoh"
"Mahesa" Muncul seorang wanita paruh baya memayungi Mahesa dengan payung hitam nya, Sontak saja Mahesa menoleh
"Mama?"
"Mahesa sayang ayo kita pulang nak, nanti kamu sakit" ucap Dalia ibunda Mahesa.
Mendengar perintah ibunya Mahesa hanya menggeleng, matanya masih terus menatap batu Nisan Britney.
"Mahesa kamu harus ikhlas nak , kasihan Britney kalo kamu terus-terusan kaya gini. Mama tau ini gak mudah buat kamu, Tapi setidak nya Britney gak akan kesakitan lagi sekarang" ucap Dalia dengan lembut sembari mengusap bahu anak laki-laki nya itu."Kenapa harus Britney ma? Puluhan pasien Mahesa bisa sembuh , tapi kenapa Britney enggak?!" Tanya Mahesa di sela tangis nya
"Ini semua takdir sayang , kita ga akan bisa mengubah Takdir" jawab Dalia lembut
"Britney gak mau liat kamu terus-terusan seperti ini, Kamu harus kuat nak" ucap nya lagi yang kini hanya di jawab anggukan oleh Mahesa.
Tidak lama kemudian Mahesa berdiri dan berjalan meninggalkan area pemakaman bersama dengan ibu nya.Kita tidak bisa melawan takdir, Dan kita bukan Tuhan yang bisa kapan saja memainkan perannya.
Mungkin bagi Mahesa takdir begitu kejam karna tidak menjalankan peran nya untuk menyembuhkan penyakit Britney Tapi ia bisa apa selain pasrah dan ikhlas, Setidak nya Mahesa sudah berusaha sekuat mungkin untuk memberikan perawatan yang khusus untuk Britney , selebih nya ia tidak akan terus menerus memaksa keadaan dan menyalahkan Takdir .
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT TANPA SAYAP
RomanceMalaikat tidak selamanya memiliki sayap . Contoh nya kamu.. mungkin bagi ku hanya kamu satu-satu nya malaikat berbalut jas dokter . Terimakasih telah merawat ku dengan penuh kasih sayang, sampai akhir tarikan nafas terakhir ku berhembus di dalam d...