Pedih

5.2K 286 7
                                    

Aku dan ibu sekarang sudah berada di butik tante Ida. Seperti yang ibu bilang kemarin, kalau hari ini aku dijadwalkan melakukan fitting kebaya di tempat tante Ida.

"Ri, ayo sini. Coba yang kebaya tunangannya dulu ya." Tante ida melambaikan tangan kanannya kearahku, sedangkan tangan kiri-nya menenteng hanger kebaya yang akan kucoba.

"Iya tante." Aku beranjak mendekati tante Ida yang berdiri di depan fitting room.

Sekitar 15 menit aku dan tante Ida berada di dalam fitting room, lalu aku keluar untuk memperlihatkan kebaya yang kupakai ke ibu.

Sekitar 15 menit aku dan tante Ida berada di dalam fitting room, lalu aku keluar untuk memperlihatkan kebaya yang kupakai ke ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi saat aku keluar, aku terpaku beberapa saat. Pasalnya, sekarang selain ibu, disana sudah ada Revan, oma, dan mama yang juga ikut duduk di sofa panjang berwarna navy itu.

"Subhanallah, cantiknya makmum-ku." Ucap Revan, yang langsung disambut gelak tawa orang yang mendengarnya.

"Itu ya, Rin, calon suamimu?" Bisik tante ida padaku.

Aku mengangguk.

"Kamu sekalian coba kemejanya ya." Tante ida menunjuk Revan.

Revan berdiri, lalu melangkah mendekatku. "Siap tante."

Setelah aku dan Revan selesai fitting, dan tante Ida sudah mencatat apa saja yang harus ia benahi ulang. Sekarang, giliran ibu, oma, dan mama mencoba kebaya yang akan mereka pakai juga di hari tunanganku dengan Revan nantinya.

Sekitar 20 menit mereka berada di dalam fitting room. Akhirnya, mereka keluar juga memperlihatkan kebaya cantik yang mereka kenakan kepadaku dan Revan.

Semua tersenyum sumringah karena mendapati kebaya yang mereka pakai sudah sesuai dengan yang diinginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua tersenyum sumringah karena mendapati kebaya yang mereka pakai sudah sesuai dengan yang diinginkan.

"Ri, ikut aku bentar yuk." Revan berbisik tepat ditelinga kananku.

"Ikut kemana?" Tanyaku.

"Udah ikut aja. Penting, Ri."

Revan beranjak, kemudian menarik tanganku agar ikut berdiri disampingnya.

Hello, My Destiny [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang