Semua orang terlihat sedang serius berkumpul diruang tengah, menatapi Rio yang masih merasa kesakitan dibibir bagian bawahnya yang sempat mengeluarkan darah, bahkan sekarang pun terlihat mulai membengkak akibat sedikit luka yang tersobek disana
"Kenapa sih ini─ kok bisa bibir kamu jadi kayak gini Rio?" Yuhi dan Lili yang menemukan mereka lebih dulu saja hingga bertanya-tanya tak paham menyadari kondisi Rio yang sudah separah ini
"Kan udah dibilang, Kak Rio kebentur pintu kamar mandi pas banget Thea lagi buka dari dalemnya, Mah" jelas Thea
Penjelasan tersebut masuk akal, namun Rio yang sedang diobati oleh Yuhi malah memasang raut wajah geram sambil terus memandangi Thea dengan tegas "Aw" sekali-kali ia meringis saat lukanya sedang diobati oleh tangan Yuhi
"Aduhhh gimana nih, kayaknya dalem gini lukanya... kalo masih sakit ke rumah sakit aja, Rio" saran Yuhi, tak tega melanjutkan pengobatan
Mendengar ucapan Yuhi, Lili langsung melirik pada sang suami memberikan sebuah kode agar segera mengecek kondisi luka dibibir Rio "Coba sini" Jaemin pun peka dan turun tangan, karena pada dasarnya ini adalah spesialisnya
Sadar kalau Jaemin pasti akan menemukan alasan yang sebenarnya, Rio pun mengelak saat akan diperiksa "Gak usah Om─" ucapnya, sambil mengamankan wajahnya "Udah gapapa, nanti juga sembuh sendiri" laki-laki itu terlihat mencoba menyembunyikannya
Karena yang sebenarnya...
Waktu itu Rio sudah memojokkan Thea ke dinding lorong rumah, ia juga sudah berkata soal akan mencium dan menantang gadis yang selalu mengancam keberaniannya itu
"Gak teriak sekarang aja─ sebelum gue mulai nih?" mendengar pertanyaan ini Thea bukannya takut, ia malah memajukan wajahnya seperti memberikan apa yang Rio mau
Tentu saja laki-laki itu jadi bersemangat, dengan senang hati Rio maju untuk mendaratkan bibirnya dibibir Thea "AAAAAAAAA─ YYA!" namun, bukannya berciuman dengan manis, ternyata Thea malah menggigitnya
"Mampus" kata gadis itu, puas
Sedangkan Rio tengah meringis kesakitan dan merasakan perih dibibir bagian bawahnya, saat bagian itu disentuh dengan tangan pun memang ada sedikit darah yang keluar dari sana
"Kenapa ini hehhh─ Rio kok teriak-teriak kenapa sih?" tak lama Yuhi dan Lili datang dengan khawatir, menemukan Rio sudah dalam keadaan bibir bengkak
Akhirnya mereka berpindah ke ruang tamu untuk mengobati Rio yang terluka, meskipun masih tidak tahu apa penyebab yang sebenarnya "Tadi, kepentok pintu kamar mandi" kalau kata Thea sih begini, namun kenyataannya lebih pahit dan menggelikan dari itu
Makanya Rio geram melihat Thea malah berasalan seperti itu, padahal luka dibibirnya adalah ia penyebabnya "Rio─ harus diperiksa dulu, tenang aja Om Jaemin ngga lagi bawa suntikan kok" kata Haechan, sambil meledek juga membuat yang lainnya tertawa
"Beneran gapapa Om, bukan takut suntikan... aku cuma ngga mau ngerusak acaranya HAHAHA" elak Rio, berusaha terlihat baik-baik saja padahal terus geram pada gadis dihadapannya itu
Disisi lain, Lili masih berpikir keras soal kejadian ditkp tadi. Pasalnya posisi berdiri Rio dan Thea sebelumnya bisa dibilang jauh dari kamar mandi, sekitar empat atau lima langkah. Kalau benar Rio terpentok pintu kamar mandi, harusnya ia langsung meringis didepan pintunya kan?
"Tunggu deh─" akhirnya, Lili memilih untuk buka suara membuat suasana seketika hening "Bukan kepentok pintu kamar mandi, kan?"
Tiba-tiba mendengar pertanyaan seperti itu tentu membuat Rio dan Thea tertegun, keduanya l sama-sama memasang raut wajah panik mendengar tuduhan yang begitu mendekati kebenaran itu terlontarkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...