Krek-krek
Akhirnya toples pun terbuka, meskipun agak kasar berbunyinya karena ada pasir yang menghalangi bagian sela-sela tutupnya, Thea disana kelihatan agak bingung saat menatap isi dari toples kaca tersebut yang agak nano-nano karena semua warna ada didalam sana, dan tidak tahu harus mengambil yang mana lebih dulu
"Ambil asal aja Yya, nanti juga langsung bersuara orang yang merasa itu mainannya" saran Angel
Membuat anak-anak tertegun dan mulai gugup saat Thea memasukkan tangannya ke dalam toples, lalu mengeluarkan sebuah mainan berupa miniatur spiderman "Nihh─ punya siapa?" celetuk Thea, dibalas sorakan ribut dari seluruh orang yang ada ditikar, termasuk para ayah juga
"Kapten Jakarta dong, siapa lagi kalo bukan Rioderman" celetuk Haechan, membuat Rio segera menunduk menyembunyikan rasa malu dan tawanya yang tak dapat tertahankan lagi
"Hahaha, mr.spidy nya Mama ayo dong maju" kata Maudy, seraya mengelus pucuk kepala putranya itu dengan segenap kasih sayangnya
"Ah, Mama" keluh Rio, merasa semakin malu saat sudah diperlakukan seperti anak kecil begitu, tapi mau tidak mau Rio harus mengakui kalau dulu ia sangat menyukai spiderman dan semua tokoh super hero marvel, akhirnya laki-laki itu beranjak bangun dari posisi jongkoknya untuk meraih miniatur spiderman tersebut dari Thea
Dan, Rio yang sudah berdiri dihadapan tikar segera membuka kertas yang terikat dibagian tubuh miniatur mainan kesayangannya itu "Baca, nih?" tanyanya, menyadari didalam kertas lusuh tersebut memang terdapat beberapa kalimat yang sepertinya adalah tulisan tangan sang papa
"Iya dong, bacain yang kenceng Rio" celetuk Ana
Rio yang mendengarnya segera mengangguk, lalu mulai fokus menatap kertas tersebut "Ini tulisan Papa─ tapi pasti isinya pesan-pesan dari Mama" kata laki-laki itu, membuat suasana seketika hening padahal kalimat pertama pun belum mulai terucap dari bibir Rio yang jadi gemetaran
"Oke" kata laki-laki itu, seraya menarik nafasnya sebelum benar-benar memulai "Untuk Rio versi remaja─ ini buat kamu dari Mama, Mama, Mama, sama Papa, yang kayaknya emang cuma dapet nomor terakhir dimata kamu" ucap Rio, dengan kalimat pertama di dalam suratnya itu
"Renjun ih..." keluh Yuhi, menyadari kalimat tersebut berhasil sekali membuat Rio mengubah raut wajahnya, yang awalnya baik-baik saja sekarang tiba-tiba jadi agak datar menahan sesuatu
Sedangkan Renjun, hanya dapat mengangguk karena sama sekali tidak menyesal menulis surat tersebut "Papa─ dari dulu bertolak belakang sama Mama soal mendidik kamu. Karena emang sebenernya rasa sayang Papa jauh lebih besar daripada Mama ataupun siapapun didunia ini" Rio melanjutkan kegiatan membacanya seraya terus menahan segenap perasaan didalam hatinya
"Mama─ selalu sayang sama kamu tanpa peduli gimana pun diri kamu jadinya dimasa depan nanti. Tapi Papa yakin dia bakal bangga liat kamu yang berhasil tumbuh dewasa atas didikan Papa yang agak keras─ yang pasti bikin kamu benci, sampe nyimpulin kalau selama ini cuma Mama seorang yang beneran sayang sama kamu" kata Rio, seraya menurunkan kertas ditanganya sebentar
"Ahhh, jangan pada nangis dong, ihhh" keluh para ibu, bahkan membuat Maudy sudah menteskan airmatanya sambil menukar pandangan dengan putranya didepan sana
"Udah yah, gak usah dilanjutin" kata Rio, dengan mata yang sudah berkaca-kaca, namun para ayah malah tersenyum dan menyuruhnya untuk melanjutkan surat tersebut, sama seperti sang papa yang menggangguk disana "Aduh─ ngga nahan beneran" keluh Rio
"Hahhaha, tahan Rio" sahut Thea, membuat laki-laki itu segera mengangguk dan mengangkat kertas ditangannya kembali dalam sekejap
"Mama pas hamil kamu selalu marah-marah, waktu itu sampe nyesel karena belum mau punya anak, tapi kamu udah dateng duluan─ hampir aja dia ngelakuin sesuatu yang buruk" sambung Rio, membuat laki-laki itu tertegun "Tapi, pas kamu lahir─ dia selalu manjain kamu, sayang banget sama kamu, bahkan sampe lebih pilih kamu daripada Papa" tambahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...