New Story #37

485 68 90
                                    

"Shalu nya mandi dulu─ ganti baju" suruh Ana, di balas anggukan paham dari Shalu yang sejenak melirik ke arah Aro yang tengah menanggalkan sandalnya "Kalo Aro duduk sini, biar Tante ambilin minum─ kamu mau minum apa, ro?" tambah Ana

Aro melangkah menuju ruang tengah karena Ana menunjukkan ke bagian kanan, ketimbang bagian kiri yang sepertinya adalah ruang tamu "Air putih aja" kata Aro, membuat Jeno menoleh sembari meletakkan kunci mobil di samping rak buku, lalu menanggalkan jam tangan dipergelangannya

"Gak ada air putih" celetuk Jeno, membuat Ana terkekeh dari arah dapur, jauh di sana "Adanya kopi, teh, susu, jus, sama es krim─ kalo mau air putih, beli aja di warung" tambah Jeno, di balas tatapan bingung dari Aro yang tidak mengerti

"Hahhahaha" Ana tertawa dengan nampan berisi sebotol jus jeruk, sebotol air, dan juga dua gelas kosong "Becanda, ro─ jangan serius-serius gitu mukanya, santai aja" kata Ana, sembari menaruh nampan tersebut di meja depan sofa, sedangkan Aro masih saja berdiri di sana dengan sungkan

"Iya, makasih Tante" kata Aro

Ana mengangguk-angguk saja sembari menoleh ke arah laki-laki yang berdiri di samping sofa itu "Duduk astaghfirullah─ mau sampe kapan berdiri di situ?" celetuknya, menyadari Aro hanya stuck berdiri di samping sofa yang bahkan kakinya saja tidak menginjak karpet lantai sama sekali

Maka dari itu, Ana menarik lengan Aro yang entah mengapa sangatlah kaku dan sungkan sekali seperti sedang takut berada di rumah ini "Duduk situ, tuangin minum sendiri, nyalain TV─ udah gitu, gampang kan? Gak usah malu-malu kalo di sini, anggap aja rumah sendiri" kata Ana, di balas anggukan saja dari Aro yang sebenarnya masih sulit untuk melakukan perintah tersebut

"Tante tinggal ganti baju sebentar yah, ro" pamit Ana, membuat Aro menoleh memperlihatkan anggukan pahamnya pada wanita yang sudah mulai melangkah menuju kamar pribadinya itu

Setelah Ana menghilang dari pandangan, Aro pun terdiam sembari menatap gelas dan dua botol minuman di meja, lalu matanya mengarah pada televisi besar di depan sana, tak cukup sampai disitu Aro melihat ke arah foto-foto keluarga yang di pajang di rak dekat buku-buku, yang disimpulkan dari penglihatan Aro sekarang adalah kebahagiaan, laki-laki itu tersenyum dan langsung bersyukur dalam hatinya mengetahui kalau Shalu punya keluarga yang hangat ditengah rasa trauma berat masa-masa buruknya dulu

Entah bagaimana jadinya kalau Shalu tumbuh di dalam keluarganya yang hancur, bisa saja gadis itu sudah menghilang dari dunia ini, mengakhiri kehidupannya sama seperti pemikirin masa kecil Aro yang pernah ingin melakukan hal tersebut juga, tapi ajaran agama dan juga ilmu yang sang ibu berikan padanya, membuat Aro tumbuh besar menjadi laki-laki yang selalu berani dan kuat dalam menghadapi apapun dalam hidupnya

Namun, lama-kelamaan melamun seorang diri dengan suasana sepi membuat keringat seketika bercucuran begitu saja, Aro yang mengenakan jaket kulit di tubuhnya pun tentu saja jadi sibuk mencari-cari tombol kipas angin, tapi saat ia menoleh ke arah langit-langit ruangan, ternyata di tengahnya hanya ada lampu yang indah, tidak seperti di rumahnya yang terpasang kipas angin

Akhirnya Aro tidak punya pilihan lain, selain menanggalkan jaket di tubuhnya, lalu mengusap lehernya yang tak sadar telah dibanjiri keringat, bahkan hingga membasahi telapak tangan yang baru saja menyekanya, membuat Aro menghela nafas sembari mengandalkan celananya untuk membersihkan tangan basah karena keringat itu

***

"Kamu keluar sana" sedangkan Ana di kamar pribadinya, tengah sibuk menyuruh Jeno untuk menemani Aro di ruang tengah, tapi laki-laki itu malah menggeleng-geleng sembari mengeluh

"Gak mau ah─ nanti canggung" kata Jeno

Ana yang sedang menanggalkan pakaiannya dan menggantinya menjadi yang lebih nyaman pun langsung tertawa sembari menutup lemari, "Ya Allah, gimana mau punya menantu kalau kayak gini ih─ buruan samperin, harus pendekatan juga kan, siapa tau beneran loh itu pacarnya Shalu, calon imam masa depannya anak kita" kata Ana

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang