New Story #31

540 58 133
                                    

"OM!" sentak Theo, tidak hanya berhasil membuat Jaemin menoleh, namun Ralin di sampingnya, dan Lili yang sedang memanggang roti di dapur juga "Ralin pacar aku─ makanya mulai hari ini aku anter jemput dia" tambah Theo, sembari menarik tangan Ralin dan buru-buru membawanya agar segera meninggalkan ruang tengah yang sedang tegang karena kejutan yang baru saja di sajikannya itu

Jaemin hanya dapat saling menukar pandangannya dengan Lili yang berada jauh di area dapur sana "Theo?" tanya tak sangka seorang Lili, membuat Jaemin mengangguk-angguk karena memang sudah lama menduga masalah tersebut

"Keliatan kok─ semenjak masuk SMP juga Theo udah agak canggung sama aku" kata Jaemin, yang ternyata menyadarinya dari awal

***

"Lo apaan sih, Yo?! Kenapa kabur coba?" protes Ralin, setelah sudah sampai di sekolah dan sekarang dirinya sedang melangkah bersama Theo menelusuri sepanjang koridor menuju kelas mereka

"Malu lah lin, gue nggak mau sembunyi-sembunyi gitu tapi ya takut juga kalo harus ngomong depan bokap lo! Paham kali" keluh Theo, dengan segenap emosi dan juga rasa panik yang masih tersisa

"Jadi lo malu pacaran sama gue?" tanya Ralin

"HAH? NGGAK LAH─ bukan gitu maksudnya ya Allah" elak Theo yang panik, tidak sangka sekali kalau akan mendengar Ralin bicara begitu padanya

"Hahaha, becanda Yo" sahut Ralin, yang ternyata berkata seperti tadi hanya untuk menggoda seorang Theo yang sekarang jadi sensitif sekali "Udahlah jangan tegang, biasa aja─ kayak masih temenan" saran Ralin, membuat Theo menatapnya sembari mengedarkan sesuatu lewat sepasang mata mereka yang saling bertemu

"Ah, gila─ aneh banget" keluh Theo, sedang merasa kalau Ralin semakin cantik dan menarik saja jika di tatap dari dekat dan sudah menjadi separuh miliknya seperti sekarang ini, dan akhirnya mereka melangkah dengan suasana canggung menuju ke kelas yang masih harus menapaki anak tangga

"Ehh, pulang sekolah beli chatime dulu yuk" ajak Ralin

"[First date gue?]" gerutu dalam hati Theo, segera mengangguk keras mendengar ajakan Ralin yang secara tidak langsung akan menjadi kegiatan kencan pertama mereka itu "Oke─ nanti bilang sama yang lain kalo kita ada urusan darurat" kata Theo, sudah merangkai saja alasan klasik tersebut

"Ih, katanya gak mau sembunyi-sembunyi?" ledek Ralin lagi, membuat Theo segera memalingkan wajahnya karena baru sadar kalau sebelumnya laki-laki itu agak salah bicara soal tidak mau menyembunyikan hubungan mereka "Kalo gak mau sembunyi-sembunyi─ ya bilang aja kita mau jalan, berduaan" tambah Ralin, sembari menautkan sepasang alisnya

"Ya Allah, lin" keluh Theo, sembari menghela nafas pasrah membuat Ralin tertawa mendengarnya "Pelan-pelan aja lah─ nanti mereka kaget kalau tiba-tiba kita umumin gitu" menurut Theo

"Ya udah, terserah bapak aja yah" sahut Ralin, di balas tolehan dengan tatapan lekat seorang Theo yang kelihatan gemas sekali ingin mencubit gadis di sampingnya ini, namun tak kuasa karena jantungnya yang berdetak tak karuan lagi, akhirnya Theo hanya tersenyum saja sembari fokus menapaki anak tangga

***

Tepat setelah Theo dan Ralin mulai menapaki anak tangga, Shalu juga baru saja sampai di sekolah dan harus melewati koridor tersebut sebelum menuju ke area tangga di pojok sana, karena letak kelasnya ada di lantai dua juga namun di bangunan yang berbeda dengan ruang-ruang kelas sepuluh "Hey, bareng dong" ucap seorang gadis yang tiba-tiba muncul di samping Shalu setelah sempat berlari

"Kita sekelas tau─ gue Zila, lo?" ucap gadis tersebut, membuat Shalu akhirnya mengangguk karena memang belum sempat mengenal seluruh warga kelas barunya itu sama sekali

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang