New Story #36

470 69 114
                                    

Kediaman keluarga Altav telah ramai di penuhi orang-orang, kue ulangtahun telah di taruh di tengah meja dengan lilin angka 17, bahkan kado dari teman-teman dekatnya telah di kumpulkan di karpet, namun Shalu belum juga datang meski jam dinding telah menunjukkan pukul lima lewat beberapa menit "Aduhh, Shalu kemana yah ini? Udah mau maghrib masa gak nongol-nongol, di chat aja gak bales" keluh Ana, yang terlihat masih terus berusaha menghubungi putrinya

"Di telpon juga gak di angkat" tambah Jeno, mulai memasang raut wajah tegas karena agak emosi, di samping rasa khawatirnya juga

"Udah gapapa lah tanpa Shalu juga, mungkin dia emang ada urusan penting, tav─ tiup aja lilinnya keburu maghrib" ucap Ana, memberikan saran

Tapi, Altav masih menekuk wajahnya karena tidak sangka Shalu akan melakukan hal seperti ini padanya, padahal dari dulu mereka semua sudah setuju dan berjanji tidak akan meniup lilin jika formasi kehadiran tidak lengkap "Ya ampun Shalu kemana sih, giliran Damar udah ada di sini, bisa kumpul bareng lagi─ ehh malah dia yang ilang gini" gerutu Rio, sembari bersandar di sofa

Bukan hanya mereka yang kecewa, namun Jeno dan Ana pun jadi menukar pandangan mereka karena sangat tidak enak dengan keluarga Altav yang telah mengadakan acara, tapi harus di kacau kan hanya karena Shalu tidak kunjung muncul "Udahlah yah, gapapa" ucap Gea, seraya mengelus lengan putranya itu dan mengangguk menyuruhnya untuk segera meniup lilin tersebut

Altav dengan segenap rasa kesal dan kecewa, segera beranjak dari sofa dan melangkah mendekati kue ulangtahunnya di atas meja, tanpa ada harapan apapun di dalam hatinya, Altav meniup lilin secepat kilat dan melangkah kembali menduduki sofa tanpa ekspresi, acara ulangtahun keluarga ini seolah sudah gagal hanya karena ada satu kepala yang memilih untuk tidak hadir di tengah-tengah mereka seperti dulu kala

Padahal, selain Gea yang ingin mengumumkan kehamilannya, Ana pun punya kabar yang sama dan ingin ia sampaikan kepada Shalu yang belum sempat mendengarkan kejelasannya, karena waktu gadis itu penasaran ternyata Ana malah kehabisan testpack di rumahnya, maka dari itu baik Shalu maupun Altav keduanya sama-sama belum mendengar kabar tentang adik mereka itu

Tapi, tanpa basa-basi lagi Gea pun segera mengeluarkan hasil check up kehamilannya di rumah sakit kemarin, lalu menaruhnya di meja sembari tersenyum bahagia "Alhamdulillah─ selain Altav udah nginjek umur 17" kata Gea, seraya menoleh ke arah putranya itu dengan senyuman simpul "Anak kedua gue sama Lele juga udah memasuki bulan kedua─ katanya kondisinya sehat dan sudah jalan minggu ke empat" jelas Gea, membuat sesisi ruangan langsung bersorak ramai karena terkejut sekali

"DEMI APA LO HAMIL LAGI, GE?!" sentak tak percaya seorang Ana, karena memang menjadi salah satu yang baru mendengar kabar tersebut

"Iya na, gue juga nggak nyangka" kata Gea, dengan tatapan beku seorang Altav yang masih menatapnya tak percaya, membut Gea segera mengelus kepala putranya itu dan memeluknya

"Selamat Mih, semoga cewek ya dedenya" kata Altav, sembari mengelus punggung Gea yang begitu bahagia mendengar ucapan selamat dari putranya yang telah beranjak semakin dewasa ini

"Tuh kan, meskipun Gea sama Lele sama-sama anak tunggal─ gak menutup kemungkinan buat Altav bisa punya adek" kata Jaemin, paham

"Iya, ihhh selamat" sahut Lili, yang mendapatkan pelukan dari Gea karena wanita itu duduk tepat di sampingnya "Jadi kita beda dua bulanan yah, Ge?" ucap Lili, yang ternyata sempat menghitung

"Aduhh, banyak Ibu hamil" celetuk Maudy, seraya memeluk Gea juga bergantian dengan yang lain

"Iya, tapi Ana yang paling depan berarti─ orang perut lo udah lebih buncit dari Lili, liat napah tuh" sambar Yuhi, tiba-tiba saja menyeletuk begitu padahal hanya mendengar curhatan sekilas dari Ana yang kemarin mengeluh tentang mensturasi

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang