🕓 16:01, sore
Selepas bel pulang di sekolah berbunyi, Aro dan Shalu langsung melajukan kendaraan menuju ke rumah Aro, selain kegiatan renovasi akan segera dilaksanakan besok, hari ini atau lebih tepatnya tadi siang, Ibu Aro yang baru kembali dari luar negeri sudah berada dirumah, membuat Shalu agak takut menemui wanita yang belum pernah dilihatnya sebelumnya itu, jadi ini adalah pertama kalinya bagi Shalu berpapasan dengan Ibu Aro
"Sini, helmnya" kata Aro, yang setelah menuruni motor saja, Shalu memang terlihat agak ragu saat sedang melepaskan helm dikepalanya, Aro yang paham langsung membantu gadis itu dan mencoba memberikan kode kalau semua akan baik-baik saja, karena ibunya pun bukan tipikal ibu-ibu yang menuntut sesuatu dan agak bawel seperti wanita pada umumnya atau Mpok Uli
"Jangan tinggalin gue sendirian yah, kalau mau kemana-mana─ gue ikut" bisik Shalu, sebelum mereka benar-benar memasuki rumah, membuat Aro tersenyum saja sambil mulai menanggalkan sepasang sepatunya didepan teras rumahnya, yang sudah mulai dipenuhi tumpukan semen dan juga batu-bata untuk keperluan renovasi besok
"Assalamu'alaikum" celetuk Aro
"Entar dulu, sepatu gue belom copot semua" protes Shalu, sangat tidak ingin ditinggalakan, sampai tangannya pun kukuh menggenggam erat lengan Aro, padahal tidak akan kemana-mana
"Wa'alaikumsalam" sahut seseorang dari dalam, membuat Shalu segera meminggirkan sepatunya dan berdiri tegap disamping Aro yang mulai melangkah untuk mencium tangan ibunya "Pulang juga Abang, Ibu tungguin juga katanya pulangnya abis ashar─ ini udah lewat" keluh Ibu Aro, dibalas senyuman dari putranya dan juga Shalu disisinya
"Iya, sholat dulu, Bu" kata Aro, membuat sang ibu yang sudah paham langsung mengangguk sambil menantap ke arah Shalu "Oh iya, ini Shalu" ucap Aro, akhirnya memperkenalkan kekasihnya juga
"Ini Shalu─ dari kelas sepuluh pengen ketemu, baru bisa sekarang" kata Ibu Aro, seraya meraih uluran tangan dari Shalu yang berniat mencium tangannya, tapi Ibu Aro malah memeluk tubuhnya setelah menerima ciuman tangan dari gadis itu
Shalu memang agak terkejut mendapatkan pelukan mendadak tersebut, tapi setelahnya gadis itu kelihatan baik-baik saja karena Ibu Aro mengelus lengannya dengan hangat "Kalian mau makan disini kan─ Ibu udah masak" kata Ibu Aro
"Ohh, iya makan disini Tante" sahut Shalu
Ibu Aro hanya mengangguk-angguk saja sambil tersenyum, lalu mulai mengelus lengan putranya juga dengan raut wajah yang kelihatan gembira "Cantik sekali, Bang" gumamnya, membuat Aro tersenyum saja seraya menoleh menatap Shalu
"Apa katanya?" tanya Shalu, penasaran karena tidak sempat mendengar ucapan Ibu Aro yang bicara sambil berlalu begitu saja menuju dapur
"Gapapa" sahut Aro, membuat Shalu menekuk wajahnya seketika, menyadari hal tersebut Aro pun refleks meraih tangan Shalu "Ibu suka sama lo" tambahnya, sambil berbisik ditelinga gadis itu
"Masa? Serius?" tanya Shalu, tak percaya
"Beneran" sahut Aro, namun setelah itu kembali tertawa membuat Shalu jadi memukul lengannya karena telah merasa terbodohi "Gak boong kok, serius" tambah Aro, namun Shalu tetap tak yakin
"Bang Aro, Shalu─ sini makan" panggil Ibu Aro
###
"Tuhan tolonglah, hapus dia dari hatiku🎶"
Junho, Theo, dan Esa terduduk dikursi hadapan para gadis yang sedang berlatih memainkan perkusi mereka masing-masing "Anjay, Ralin jago juga main kahon" bisik Junho, kali ini para gadis sedang berlatih dengan lagu bergenre akustik, jadi, Ralin yang bertanggungjawab sebagai penabuh drum, harus menggunakan kahon untuk mengganti tepukan kasar menjadi tepukan lembut yang mengimbangi instrumen lagu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...