"Alhamdulillah kandungannya sehat Pak, Bu─ bulan ini sudah masuk bulan ke enam yah, sudah bisa cek jenis kelamin kalau mau, tapi tentu saja belum bisa akurat sebelum tujuh bulan" ucap bu dokter, membuat Jeno tertegun tak percaya
Sedangkan Ana yang sudah menduganya dari awal, terlihat hanya dapat tersenyum sembari mengangguk-angguk menyetujui saran dokter untuk cek jenis kelamin "Hehe─ boleh deh Dok, sekalian cetak hasilnya yah" pinta Ana, seraya menukar pandangannya dengan Jeno yang kelihatan masih bertanya-tanya tidak percaya karena baru kali ini tebakan istrinya itu akurat
"Mari ke sebelah sini, Bu" ajak bu dokter
"Kok bisa sampe enam bulan kamu gak sadar?" tanya Jeno, berbisik-bisik kecil dengan tangan menggenggam sang istri, saat sedang menemani nya melangkah menuju ranjang pemeriksaan
"Gak tau─ aku kira cuma gendutan aja, soalnya pas nimbang bb aku naik empat kilo" kata Ana, seraya berbisik juga, dan mulai bergerak menaiki ranjang pemeriksaan tersebut dengan perlahan
"Ibu anak ke berapa yah ini? Kelihatannya masih muda─ atau emang benar baru anak pertama?" tanya bu dokter, seraya menyiapkan peralatan
"Hehe, nggak masih muda kok, Dok─ ini anak kedua" celetuk Ana, membuat dokter langsung mengangguk-angguk paham dengan perawat yang mulai mengatur posisi Ana, selimut dan bantalnya, dan juga bagian perut yang memang harus di buka selama kegiatan USG berlangsung
"Kalau begitu, lagi pengen anak perempuan atau laki-laki nih?" tanya bu dokter, sambil menekan tombil aktif di perlatannya, lalu mengoleskan jel bening sebelum alat USG di tempelkan ke perut
Jeno yang padahal juga mendengar pertanyaan tersebut, tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa fokus menatap sang istri sembari memegangi tangannya, membuat Ana menoleh padanya dan memberikan lirikan seperti sedang menguruhnya untuk menjawab pertanyaan bu dokter tersebut
"Gimana nih? Kok malah lirik-lirikan─ atau emang tadinya gak niat punya anak lagi, jadinya gak tau mau laki-laki atau perempuan?" kata bu dokter, yang sepertinya sudah sangat paham, membuat Jeno, Ana, dan perawat di sana jadi tertawa saja
"Apapun jenis kelaminnya nanti kita bersyukur aja deh, Dok─ gak minta apa-apa yang penting bayinya sehat sampai lahir" kata Ana, di balas anggukan Jeno yang sepertinya setuju pada ucapan istrinya itu, bahkan mereka sempat menukar senyuman bahagia satu sama lain
"Amin─ tapi laki-laki nih, Bu" kata bu dokter
###
"Uhuk─" tersedak Shalu, yang sangat shock melihat postingan milik ibunya itu, membuat Aro yang ada di sampingnya dan sedang menyantap makan siang bersama di rumahnya, langsung menoleh dengan segenap tanda hanya seraya menyerahkan selembar tisu pada gadis itu
"Kenapa?" tanya Aro
Shalu menyeka mulutnya, suasana rumah yang sepi karena tidak ada orang lain membuat suara tersedaknya tadi jadi terdengar sangat kencang "Ini─ Ibu kan tadi pagi udah cek ke rumah sakit, terus postingan instastorynya ada caption calon pangeran rumah, berarti kan dia udah beneran hamil sampe sekian bulan? Karena dia udah bisa liat jenis kelamin?" jelasnya, yang sedikit paham
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...