Yuhi menapakki anak tangga sambil tersenyum, sejenak jadi mengingat masa lalunya yang memang selalu ia habiskan dengan berkumpul bersama teman-temannya meskipun hanya sebentar dan tidak peduli walau sudah menuju waktu ujian "Aduh, jadi keingetan lagi kan" gerutunya, bersamaan dengan munculnya Theo yang baru saja keluar dari dalam kamarnya dengan sarung berantakan dipinggang dan kaos lecek ditubuhnya
"Udah waktunya ke olympic belom, Mah?" tanya Theo, seraya menggaruk kepalanya yang terlihat berantakan sekali bahkan sesekali menguap
Yuhi yang melihatnya tentu saja jadi agak emosi, namun mau bagaimana lagi ini kan hari sabtu, hari libur milik putranya itu "Astaghfirullah─ udah setengah sebelas kamu masih sarungan gitu, Bang?" celetuknya sambil menggeleng heran, membuat Theo mengangguk karena ternyata masih lama menuju waktu kursus renangnya
"Mandi sana ah" ucap Yuhi, seraya melangkah menuju dapur untuk menaruh nampan ditangannya "Temen-temen kamu udah pada wangi, cantik, ganteng, ini mah masih sarungan─ padahal subuh juga udah lama banget" keluhnya
Theo yang tidak terlalu mendengar ucapan mamanya itu malah melangkah menuju sofa dan segera mendudukinya sambil menanggalkan sarung dipinggangnya untuk menyelimuti dirinya "Semalem tuh gadang ampe subuh Mah, belajar materi IPA─ susah banget masuk ke otak, jadi baru kelar tadi abis subuhan" jelasnya
Yuhi yang mendengarnya dari dapur sana hanya dapat menggeleng saja, bersamaan dengan terdengarnya derap kaki seseorang menuruni tangga, membuat dua pasang mata yang ada di lantai dasar menoleh ke sumber suara "Eh, Ralin─ Ayah libur ngga lin hari ini?" tanya Yuhi, melihat gadis yang sedang menapakki anak tangga dengan gelas kosong ditangannya itu siapa lagi kalau bukan seorang Ralin yang sudah menganggap rumah ini sebagai rumahnya sendiri
"Ngga, Mama Yuhi─ makanya tadi Bunda agak ragu gitu ngizinin Ralin belajar bareng disini" sahut Ralin, sambil melangkah menuju dapur untuk mengisi gelas kosongnya itu dengan air
"Ya ampun, masih aja sibuk ya si Ayah" ucap Yuhi, membuat Ralin mengangguk kecil sambil menoleh ke arah ruang tengah dimana Theo sedang menonton televisi dengan posisi membungkus dirinya menggunakan sarung untuk beribadah itu, menyadari hal tersebut Yuhi segera memperhatikan gelas milik gadis itu yang pasti akan overload akibat ketidakfokusannya
Ralin kelihatannya malah tersenyum merasa kalau kelakuan Theo itu sangatlah pantas untuk ditertawakan, akhirnya gelas yang sedang terisi air overload juga sampai mengenai tangan yang memeganginya "Ihhh" keluh Ralin, terkejut sekali merasakan air tersebut mengenai tangannya, bahkan gadis itu sampai menoleh ke arah Yuhi yang hanya memperhatikannya sedari tadi
"Ihhh─ Mama Yuhi kok diem aja sih, kenapa ngga bilangin kalo udah penuh?" keluh Ralin, membuat Yuhi hanya tersenyum seraya meraih lap tangan dimeja dan menyerahkannya pada gadis itu
"Kamunya kenapa bisa bengong, lin? Liatin apa coba?" celetuk Yuhi, mengembalikan pertanyaan yang berhasil sekali membuat Ralin tidak bisa berkata ditengah kegiatan menyeka tangan dan gelasnya yang membuat banjir area dispenser itu
"Ngga liatin apa-apa" kata Ralin, sambil menaruh lap tersebut disamping dispenser lalu melangkah membawa segelas air ditangannya untuk kembali ke ruang tengah "Ralin balik ke atas─ maaf tumpahannya Mama Yuhi" tambahnya, merasa sangat tidak enak ditambah malu sekali
"Iya, gapapa─ santai aja" kata Yuhi, seraya menautkan sepasang alisnya membuat jantung seorang Ralin langsung berhenti berdetak seketika "Waduhh, kayaknya ada yang iya-iya nih diantara mereka berdua" gerutunya, menerka
###
Kegiatan arisan bulanan dan barbeque party pun kembali dilaksanakan pada hari minggu yang cerah dan memiliki malam yang berbintang ini "Ini yang pada kelas tiga SMP pasti mau UN, ya?" celetuk Mark, membuat Theo, Thea, dan Ralin beserta orangtua mereka yang mengetahuinya juga langsung mengangguk "Tenang aja─ UN yang sekarang udah ngga ada essaynya lagi, jadi kalian cuma disuruh ngerjain pilgan doang" kata Mark, memberikan informasi terbaru
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...