New Story #27

591 57 95
                                    

"OHHHH!" sentak Ralin dan Thea bersamaan setelah membaca pesan dari Rio yang langsung membocorkan teka-teki tersebut dengan mudahnya, tanpa harus di suruh berpikir seorang diri lagi atau bertele-tele terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"OHHHH!" sentak Ralin dan Thea bersamaan setelah membaca pesan dari Rio yang langsung membocorkan teka-teki tersebut dengan mudahnya, tanpa harus di suruh berpikir seorang diri lagi atau bertele-tele terlebih dahulu

"Gila─ gak kepikiran gitu gue" keluh Thea

"Tuh kan, kalo sama Kak Rio langsung di kasih tau─ coba tanya nya ke Kak Altav, di jamin bakal bingung dulu sampe jam sembilan kali" kata Ralin, membuat Thea mengangguk paham

"Kak Altav kan punya sisi edukasi, lin─ kayak ngajarin kita supaya ngga ngelakuin sesuatu secara instan" ucap Thea, sedang membela sisi lain alias jangan sampai menyetujui kubu Rio "Nah kalo si Rio mah cuma modus aja kerjaannya─ semua cewek yang nanya sama dia pasti bakal di kasih bocoran, saking baiknya" tambah Thea

Ralin yang mendengarnya langsung menggeleng heran sembari beranjak dari sofa "Ayolah, beli melon nya sekarang keburu makin malem" saran gadis itu, membuat Thea segera menunjukkan sepasang tangannya minta di bantu berdiri

Krek

Di tengah itu, Lili muncul dari dalam kamarnya sembari tersenyum malu-malu kepada dua gadis di depan sofa yang akhirnya hanya bisa berdiri mematung "Lin, jangan pergi dulu Bunda mau kasih tau sesuatu" kata Lili, membuat Ralin segera menukar pandangannya dengan Thea karena penasaran oleh ucapan bundanya itu

Perlahan sambil tetap menyembunyikan tangan di belakang badannya, Lili melangkah mendekati Ralin dan Thea di ruang tengah rumah "Duduk" suruh Lili, membuat kedua gadis itu segera menurutinya dan akhirnya kembali menduduki sofa, menyadari sorot mata penasaran dari putrinya, Lili buru-buru ikut menduduki sofa juga

"Kenapa sih, Bun?" celetuk Thea, yang sudah tidak sabaran, membuat Ralin refleks memukul lengan temannya itu, karena seharusnya Ralin yang jauh lebih penasaran di bandingkan Thea

Lili menarik nafasnya agak panjang, lalu perlahan berhenti menyembunyikan sepasang tangannya untuk menaruh sesuatu di meja "Ada keterangan nya kok di situ─ kalian pasti ngerti" ucapnya, membuat Ralin dan Thea segera menatap ke arah meja yang berada tepat di hadapan mereka

Dan, betapa terkejutnya Thea menyadari benda yang di taruh tersebut adalah alat tes kehamilan, gadis itu bahkan sampai menutup mulutnya karena baru pertama kali melihat benda seperti itu dengan mata kepalanya sendiri, sedangkan Ralin malah meraih ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan, betapa terkejutnya Thea menyadari benda yang di taruh tersebut adalah alat tes kehamilan, gadis itu bahkan sampai menutup mulutnya karena baru pertama kali melihat benda seperti itu dengan mata kepalanya sendiri, sedangkan Ralin malah meraih benda tersebut dan menatap dengan teliti seluruh sisi testpack yang padahal sudah jelas-jelas menunjukkan garis dua

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang