Classroom, 11 IPA 2
Daniela memasuki ruangan kelas barunya setelah tadi sempat terlambat datang karena masalah kendaraan umum yang berangkat tidak sesuai dengan jadwal biasanya, untungnya kelas belum mulai berjalan normal karena masih dalam masa pengenalan suasana baru, jadi Daniela masih bisa menemukan keadan berisik tanpa guru yang membuatnya menghela nafas lega
"Ehhh─ Daniela!" celetuk Rio
Mendengar panggilan tersebut, seketika seisi kelas langsung menoleh membuat Daniela jadi agak ragu untuk melangkah menghampiri para laki-laki teman dekat Shalu itu "Sini Daniela, lo duduk sama Deska di belakang gue─ dia temen OSIS, kasian nggak ada cewek yang dia kenal di kelas baru ini" kata Rio, sembari menunjuk ke arah seorang gadis yang ada di bangku kedua dari depan
Sedangkan Damar ada di hadapan gadis itu, sedang membaca buku dan sepertinya sebangku dengan Rio "Ohh, emang gapapa aku duduk sama kamu?" tanya Daniela, sembari melangkah menghampiri gadis yang langsung menautkan sepasang alisnya itu
"Ya, gapapa sih─ kalo lo mau" kata gadis bernama Deska itu, seraya meraih tas ransel yang sengaja di taruhnya di bangku kosong karena takut ada orang yang duduk di sana sembarangan mungkin
Daniela yang merasa tidak ada pilihan lain pun mengangguk saja sembari mulai menduduki bangku barunya itu, membuat Rio tersenyum sedangkan Altav ada di belakang bangku Daniela dan duduk bersama teman sesama anggota OSIS juga "Gue Deska, santai aja ngomongnya─ gak usah pake aku-kamu an" kata Deska, tiba-tiba saja
"Daniela emang kayak gitu Des orangnya, lembut. Jadi nggak bisa pake lo-gue kayak yang biasa kita gunain" celetuk Rio lagi, membuat Damar di sana langsung menoleh padanya
"Bisa, kalo belajar" kata Damar
Akhirnya Daniela jadi tertekan mendengarnya, ternyata ada banyak sekali orang yang canggung hanya karena dirinya mempunyai gaya bicara sopan dan lembut seperti itu, padahal niatannya hanyalah agar tidak menyakiti hati orang-orang, tapi Deska pun malah menyeringai "Iya lama-lama annoying soalnya" katanya, menyetujui ucapan Damar
Padahal Damar di sana pun hanya bergurau saja, namun sepertinya kalimatnya terlalu terdengar serius di telinga Daniela yang langsung diam tanpa ada tanda-tanda akan bicara sama sekali, akhirnya Damar menoleh sembari pura-pura mau melirik pada Altav, padahal mencuri celah untuk memeriksa keadaan Daniela "Tav─ pinjem stabilo" celetuknya
Altav segera memperlihatkan stabilo di tangannya, membuat Damar bergerak mencoba mencari wajah Daniela yang sedang menunduk "Tolong ambilin dong" ucap Damar, membuat Daniela segera mendongak sembari menatap Damar yang langsung melirik ke arah bangku Altav di belakangnya
Akhirnya gadis itu paham dan segera menoleh ke arah bangku Altav, namun ternyata Deska telah mengambil stabilo tersebut, mendahului Daniela yang padahal jelas di mintai tolong "Nihh" kata Deska, yang memang belum terlalu mengenal Damar, tapi gerak-gerik yang ia perlihatkan jelas sekali menunjukkan rasa ketertarikannya
Damar pun jadi agak terkejut juga mengetahui operasi perbaikan mood yang sedang ia lakukan gagal, namun ternyata Altav di belakang sana telah membantunya karena memperlihatkan sebuah permen lolipop pada Daniela yang tadi tidak sempat meraih stabilo "Suka gak? Kalo Shalu nggak doyan rasa cokelat" kata Altav
"Makasih" sahut Daniela, tidak menerima permen lolipop tersebut dan kembali menghadap ke depan untuk mengeluarkan seperangkat alat tulisnya
Altav di belakang sana pun menggelengkan kepalanya sembari mengangkat bahunya, mencoba memberikan kode pada Damar kalau bantuannya tidak berhasil di lakukan, akhirnya kedua laki-laki yang kompak itu sama-sama menghela nafas sembari melirik ke arah Deska sekilas "Rio" panggil Damar, berbisik karena agak penasaran pada latar belakang seorang Deska yang terlalu aneh itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...