Kriet
"Lin" panggil Theo, setelah membuka pintu sebuah stasiun siaran yang biasanya Ralin datangi setiap ada jadwal on air, atau rekaman radio setiap hari sabtu "Mas Fred─ Ralin mana?" tanya laki-laki itu, menyadari diruang siaran sudah kosong tidak ada satupun orang
"Balik Yo, udah dari tadi" kata Mas Fred, laki-laki yang biasanya mengatur on air dan rekaman ulang siaran untuk saluran radio mereka ini
"Ohh gitu─ ya udah makasih, Mas" ucap Theo, langsung merasa tidak enak mengetahui Ralin sudah tidak ada ditempatnya karena harus menunggu kedatangannya sekitar lima belas menit lamanya, maka dari itu Theo kembali ke motornya dengan perasaan yang campur aduk
Sambil memikirkan kesalahannya, laki-laki itu melipat standar lalu mulai melajukan kendaraan perlahan "Perasaan ngga lewat dari lima belas menit dah, kok Ralin udah balik aja?" gerutunya, tidak paham dimana letak kesalahannya
"Ohh, keburu dijemput Om Jaemin kali" kata Theo, dengan segenap terkaan, seraya mulai fokus menatapi jalanan dihadapannya
"Theo" namun, saat baru akan menancap gas dan bergabung dengan kendaraan lainnya ditengah jalan, suara yang familiar tiba-tiba memanggil, membuat Theo menoleh ke arah trotoar
"Ralin─ anjir lah, gue kira lo udah balik" keluh laki-laki itu, melihat kenampakkan Ralin ternyata muncul dari pinggir jalan, karena sedari tadi gadis itu menunggunya sambil bersandar dipohon
"Balik apaan, gue tuh dari tadi pengen chatime─ kalo dijemput Ayah atau Bunda, ngga mungkin bisa mampir dulu karena mereka pasti jemputnya pake mobil" ucap Ralin, seraya tanpa basa-basi lagi langsung menduduki motor
"Ohh okey, apa sih yang ngga buat kamu sayang" kata Theo, membuat gadis dibelakangnya itu langsung memukul punggungnya dengan refleks
###
Thea dan Yuhi juga baru sampai dirumah, suasana diantara mereka berdua kelihatan gelap dan sunyi karena raut wajah yang sama-sama ditekuk "Kamu tuh sopan dikit sama Rio bisa ngga sih, Yya─ ngga enak sama Om Renjun tadi, segala teriak-teriak cuma gara-gara Rio nyapa kamu pas lagi nerima telepon" omel Yuhi
Seorang gadis yang awalnya berniat melangkah memasuki kamarnya itu, seketika berhenti bergerak untuk menoleh menatap sang mama "Nyapa apaan Mah, dia itu ganggu Yya─ udah tau orang lagi nerima telepon, kenapa tiba-tiba nongol? Sengaja caper sama Mama itu, makanya sok manis gitu" elak Thea, dengan segenap kebenciannya terhadap laki-laki bernama Rio
"Terserah deh yah, kamu mau Mama omongin kayak gimana pun tetep aja ngelak, tetep aja ngga nurut─ udah capek Mama ceramahin kamu, Yya" keluh Yuhi, bersamaan dengan itu tiba-tiba terdengar ada suara orang menuruni tangga membuat mereka berdua menoleh
"Ada apa ini? Kok kedengeran ribut sampe atas" ternyata itu adalah Haechan, yang sepertinya habis ketiduran diruang tengah lantai dua setelah puas bermain playstation, membuat Yuhi hanya menggeleng seraya melangkah memasuki kamar
Sedangkan Thea hanya menekuk wajahnya saja sambil menghampiri sang papa "Pah, emang salah yah kalo Yya benci sama Rio─ kan dia nyebelin, tapi kenapa Mama belain dia terus?" keluhnya
Haechan yang mendengar keluhan dari putrinya itu, hanya bisa tersenyum juga sambil melangkah menuju dapur "Maksudnya Mama tuh bukan belain kali─ dia cuma ngerasa enak, anaknya malah ngga sopan sama Rio yang padahal anak Tante Maudy, sahabat Mama dari dulu" jelasnya
"Ya, kan kalo ngga suka harus gimana?" kukuh Thea, sambil menduduki kursi tinggi yang ada didepan meja dapur "Kalo sikapnya Rio bagus─ Yya juga ngga bakal kali kayak gitu sama dia" tambahnya, seraya menatap sang papa yang padahal sedang sibuk meneguk segelas air
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...