New Story #08

1.7K 74 52
                                    

Shalu kali ini berjalan dikoridor bersama Daniela menuju ke kamar mandi perempuan, setiap pasang mata jadi memerhatikan mereka karena ini adalah momen yang sangat langka "Eh-eh, itu cewek yang suka sama trio bangsat kan? Ihhh, gak sama mereka tuh" gerutuan tersebut juga didenger oleh Daniela yang malah kebingungan

"Udah tobat kali" kata yang lainnya, membuat Shalu yang kesal refleks menggenggam tangan Daniela untuk bergegas cepat memasuki kamar mandi

Sampai didepan cermin, Shalu mengolah nafasnya dan selalu merasa sesak jika sudah mendengar ocehan-ocehan diluaran sana "Sha─ tadi kenapa mereka ngomong gitu? Mereka lagi sindir kamu?" tanya Daniela, seraya mengelus punggung Shalu dengan khawatir

Mendapatkan perlakuan itu, tentu saja Shalu jadi terkejut, disaat seperti ini gadis itu baru sadar kalau ternyata ia sangat butuh perhatian dan sandaran, dengan segera Shalu membalikan badan dan langsung memeluk Daniela dengan erat untuk melampiaskan kekesalannya

Gadis yang mendapatkan pelukan secara tiba-tiba itu paham juga, selama ini pasti berat berada diposisi Shalu "Mereka sering kayak gitu ke kamu?" bisik Daniela, membuat gadis dalam pelukannya itu mengangguk kecil tanpa suara

"Kenapa ngga dilaporin ke BK? Atau ngga kamu cari inti masalahnya, kenapa kamu bisa dijadiin bahan omongan mereka kayak gitu?" saran Daniela, mencoba membantu mengatasi kecemasan yang ada dalam diri Shalu

"Gak mungkin aku laporin ke BK Dan─ aku gak punya buktinya" kata Shalu, seraya melepaskan pelukannya dengan raut wajah tertekuk bingung

"Terus kalo cari inti masalahnya, udah pernah?" tanya Daniela, saking khawatirnya ia sampai membantu Shalu menyalipkan helai surainya yang berjatuhan karena gadis itu terus menunduk

"Inti masalahnya?" tanya Shalu, tidak paham

"Iya─ awalnya kenapa kamu bisa dijadiin bahan omongan gitu? Kamu sering cari perhatian? Atau kamu sering gangguin mereka? Semacam itu Sha, mungkin kamu terlalu menarik jadi mereka penasaran" kata Daniela, menjelaskan maksud dari sarannya tadi

Melihat Shalu kebingungan, Daniela jadi mencoba cara lain agar temannya ini bisa lebih paham atas ucapannya "Coba bandingin sama aku... kan aku juga sama-sama sendirian kayak kamu, tapi aku gak dipandang mereka karena aku gak bikin mereka tertarik" jelasnya

Sejenak Shalu jadi paham, ternyata selama ini memang ada banyak gadis yang menyendiri, tapi mereka tidak pernah menarik perhatian warga sekolah karena mereka tidak punya masalah yang bisa dijadikan bahan pembicaraan "Ohh, iya" sentak gadis itu, diam-diam sudah menemukan sesuatu didalam pikirannya

"Ada kan? Intinya ini sesuatu yang bikin kamu beda dari cewek-cewek penyendiri yang ada disekolah" Daniela memberikan satu clue lagi, bersamaan dengan itu Shalu juga sudah paham apa yang temannya maksudkan itu "Apa─ jadi apa inti masalahnya?" tanyanya

"Damar, Rio, Altav" balas Shalu, seraya menaruh kedua tangannya dipundak Daniela saking bersemangatnya "Mulai hari ini aku harus jauhin mereka, Dan" tambahnya, yakin sekali

"Kenapa dijauhin? Emang mereka kenapa?" memang dasarnya tidak peduli apa-apa, bahkan Daniela ini juga tidak tahu kalau tiga laki-laki itu sangatlah populer serta masih menjadi bahan pembicaraan yang hangat disekolah ini

"Dan─ apa aku harus jadi nakal, biar anak-anak sekolah ini gak tertarik lagi sama aku?" tiba-tiba Shalu bertanya begini, tentu Daniela makin tidak paham karena poin yang sebelumnya saja belum sama sekali dijelaskan

"Ngga harus jadi nakal, yang penting kamu berhenti jadi bahan omongan orang-orang... menurut aku itu udah cukup, Sha" kata gadis itu

Shalu menurunkan sepasang tangannya dari pundak Daniela, sejenak ia berpikir, faktanya selama ini hidupnya memang selalu dipenuhi oleh kemudahan dan kebaikan, mungkin tidak masalah kalau sesekali ia melakukan sebuah kenakalan yang bisa membuat orang-orang enggan membicarakannya atau bahkan tidak berani mencacinya lagi

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang