Toilet Siswa 🚻 Toilet Siswi
Shalu membasuh wajahnya didepan cermin, suara air dari washtafle yang terus mengalir kencang membuat emosinya mulai reda dan bahkan perlahan-lahan larut hingga menghilang "Udah agak tenang sekarang?" tanya Daniela, yang masih menemani gadis itu disampinya
"Mendingan" kata Shalu, seraya mengangguk sambil mematikan washtafle dan meraih tisu yang tertempel ditembok sebelah cermin
Daniela yang sekarang merasa sedang berposisi sebagai saksi, segera mengolah pikirannya karena sebelumnya Aro kelihatannya hanya diam dan merenungkan semua omelan Shalu tanpa mau mengelak ataupun bersikap membenarkan ucapannya, membuat gadis ini jadi berfirasat kalau sebenarnya Aro mungkin tidak terlibat dalam perkelahian dan ia hanyalah jadi korban
"Sha─ kamu masih percaya ngga sih sama Aro?" tanya Daniela, membuat Shalu langsung memasukkan dengan kasar tisu bekas pakainya ke dalam tong sampah disamping toilet
"Ngga!" sentak Shalu, dengan yakin dan tanpa berpikir panjang lagi "Udah ngga bakal pernah aku bantu dia lagi─ ngga tau terimakasih banget jadi orang, cuma disuruh jangan berantem sembarangan aja dia ngga bisa nurut gitu─ emang jiwa gangsternya tuh udah mendarah daging, jadi susah buat berubah" menurutnya
Membuat Daniela jadi agak sulit untuk mengutarakan opini yang ia dapatkan dari sudut pandang dirinya ini "Kalo menurut aku, Aro itu udah coba nahan supaya berenti mukulin orang sembarangan, Sha─ keliatan dari luka dimukanya kalo dia itu dipukulin abis-abisan sampe parah gitu" jelasnya, secara perlahan-lahan
"Kok kamu malah belain dia sih, Dan?" celetuk Shalu, mulai menggubris kembali rasa emosinya
"Ngga belain, aku cuma mau ambil pemikiran positif aku buat ngelurusin masalah ini─ coba aja kamu inget-inget lagi, Aro itu jago berantem, dia yang paling kuat digengnya, sampe dibayar sama geng sana-sini karena katanya ngalahin sepuluh orang sekaligus aja mampu─ tapi kenapa sekarang dia malah bonyok? Mukanya luka parah seolah dia udah ngga bisa berantem lagi?" kata Daniela, masih mencoba membagi pemikiran positifnya secara perlahan tapi pasti
Membuat Shalu yang sedang fokus mendengarkan dan belum paham juga malah menggeleng lagi "Jadi, kamu pikir kekuatannya Aro melemah gara-gara berantemnya diatas panggung? Pake alat pelindung lengkap gitu?" ucapnya, mencoba menerka-nerka
Namun Daniela menggeleng, karena bukan begitu yang ingin ia maksudkan "Bukan berarti kayak gitu, Sha─ kalo menurut aku, Aro disana ngga ngelawan, dia nurut sama kamu soal jangan berantem sembarangan lagi─ makanya dia diem aja dipukulin sampe mukanya bonyok gitu, dia kali ini cuma jadi korban─ karena dia ngga mau bikin kamu kecewa dan sia-siain semua yang udah kamu lakuin buat dia" ucapnya, dengan jelas
Seketika membuat Shalu terdiam untuk menyaring semua argumen yang Daniela lontarkan itu "Tapi mana buktinya? Kalo emang beneran dia itu cuma korban─ terus apa alasannya? Kenapa geng preman itu mukulin dia? Kan pasti sesuatu itu ngga bakal terjadi kalau ngga ada yang mulai" kata Shalu, masih kukuh dengan pemikiran buruknya soal Aro
Membuat Daniela tertegun karena ternyata tidak semudah itu untuk membawa kembali semua kepercayaan Shalu terhadap seorang Aro "Aku yakin Aro itu ngelawan, Dan─ aku liat aja waktu kerah seragamnya ditarik sama si pemimpin geng, dia langsung refleks ngedorong badannya sampe jatuh ngehantam aspal gitu" jelas Shalu, memberikan bukti kuat kalau Aro memang selalu memiliki refleks yang kasar terhadap perlakuan orang yang menantanginya
"Refleksnya itu udah refleks preman banget─ baru ditantangin aja udah ngedorong kenceng bikin idungnya tuh orang berdarah, apalagi kalo dia dipukul kan─ pasti dia ngga terima dan langsung bales mukul" kata Shalu, dengan segala opini buruknya "Tapi karena lawannya kebanyakan atau mungkin lebih dari sepuluh, jadi dia keteteran─ dan akhirnya bonyok, kalah juga" tambahnya, masih tetap yakin pada pendiriannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...