"Terus melangkah, melupakanmu🎶" senandung Rio terpotong saat menemukan Thea sedang berdiri seorang diri di parkiran motor, selepas bel pulang berbunyi tadi "Yya─" panggil Rio, di balas tolehan dari gadis yang entah sedang apa dan menunggu siapa di sana "Nungguin Theo?" tanya Rio, mencoba untuk memahami keadaan
Namun, Thea malah menggeleng keras sembari menunjukkan sesuatu dengan tautan dagunya "Nunggu temen tuh" kata gadis itu, membuat Rio menoleh ke arah yang ia tunjukkan, dan terkejut mengetahui Thea akan pulang ke rumah bersama seorang teman laki-lakinya, bukanlah Theo
"Ohhh" kata Rio, hanya bisa memandanginya saja, tanpa bisa berbuat apa-apa "Hati-hati yah, kalo bisa langsung pulang" tambahnya, membuat Thea hanya memutar bola matanya sembari bergerak menaiki kendaraan roda dua yang baru sampai
"Siapa, Yya?" bisik teman laki-laki Thea
"Udah jalan aja gapapa" kata Thea, membuat Rio seketika hancur untuk ke sekian kalinya melihat gadis yang ia sukai ini harus pergi dengan laki-laki lain yang bahkan di kenalnya saja tidak, bukan hanya itu, Thea pun juga terlihat seperti tidak mengenalnya dan bersikap seolah kehadiran Rio tidak penting baginya, dan saat kendaraan roda dua itu berlalu, Thea sama sekali tidak bicara apapun atau melambaikan tangan pamit pada Rio
***
Membuat laki-laki itu bersedih dari perjalanan pulang menuju rumahnya, bahkan Rio langsung menghadap ke arah cermin saat telah memasuki kamar pribadinya "Udah pulang, sayang?" celetuk Maudy, sembari muncul di kamar dengan apron di tubuhnya "Loh, pulang-pulang kok gak ke dapur dulu samperin Mama─ malah samperin kaca?" tanya Maudy, membuat Rio menoleh seraya meraih tangannya dan menciumnya seperti biasa
"Rio jelek ya, Mah?" celetuk Rio, pesimis
"Hah?" tanya tak paham Maudy, sembari melirik ke arah putranya yang sedang melangkah keluar kamar dan menapakki anak tangga begitu saja "Maksudnya apa yah, kok pertanyaannya kayak gitu? Mama gak bisa jawab nih jadinya" keluh Maudy, seraya membuntuti Rio yang ternyata berjalan ke dapur untuk meneguk air mineral
Setelah merasa cukup menetralisir tenggorokan Rio pun kembali menutup pintu kulkas "Thea kok kayak gak mau terus─ padahal udah di deketin, udah di perhatiin, tapi dari mukanya kayak gak suka, kayak anti" curahan hati Rio yang malang
"Aduhh, kok anak Mama jadi sad boy gini sih─ padahal kalo menurut Mama kamu baik kok, satu kali pacaran aja gak pernah, tapi sopan sama semua cewek, gak pernah kasar" kata Maudy
"Ya percuma" keluh Rio, sembari melangkah ke arah sofa "Mungkin Thea gak suka sama cowok yang sopan─ mungkin harus jutek, gak boleh nyaut atau senyum kalo di sapa temen cewek" gerutunya, sembari belajar menekuk wajahnya
"Ehh, jangan gitu ah─ katanya mau bikin Thea suka sama kamu apa adanya, berarti gak ada yang perlu di ubah dalam diri kamu dong Rio, cukup tunggu aja sama berusaha sampe Thea tau kalau kamu itu serius sayang sama dia" ucap Maudy, memberi saran terbaik untuk putranya
"Tapi kalo kayak gini terus, takutnya Thea malah di bawa sama orang lain─ kalo udah kayak gitu, Rio berubah aja deh Mah, biar Thea suka, jangan jadi apa adanya tapi ada apanya" celetuk Rio
"Ya Allah, jangan putus asa dong anak Mama─ kalo emang kamu takut Thea di ambil orang, kamu tikung aja di sepertiga malam Rio, kan katanya tikungan paling tajam itu bukan karena uang, paras, atau posisi, tapi do'a" kata Maudy
"Wow, keren" sahut Rio, mulai menemukan kembali semangat hidupnya "Okelah, kalo gitu Rio bakalan sering-seringin sholat tahajud" kata laki-laki itu, dengan kepalan tangan yakinnya
"Nahh, gitu dong─ semangat!" sahut Maudy
###
Jam menunjukkan pukul empat lewat beberapa menit, dan hari ini Shalu berkunjung ke rumah Aro lagi karena di suruh untuk menemaninya makan dan melakukan kegiatan bersama oleh Ana, karena sudah sangat percaya dan khawatir dengan kondisi Aro yang selalu kesepian sendiri, maka dari itu Ana tidak masalah saat Shalu izin akan pergi ke rumah Aro lagi dan menemaninya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...