Sedangkan kondisi dirumah sakit, saat ini sedang dihebohkan dengan histerisnya para ibu, lengkap beserta nenek dan kakek Shalu juga, karena paras bayi yang baru dilahirkan beberapa menit yang lalu dan sudah mereka tunggu-tunggu ini memang sangatlah menawan, selain hidungnya yang mancung, kulitnya seputih susu, sepasang matanya juga sangat sempurna persis seperti yang Ana miliki
Selain itu, Shalu sampai meneteskan airmatanya menyadari kalau adik kecilnya memang semenggemaskan itu, tangan dan kaki super kecilnya, apalagi suara tangisannya yang begitu membuat hati terguncang “Sabar Sha, abis diadzanin pasti bakalan langsung dibawa ke kamar Ibu” kata Maudy, dibalas anggukan paham dari Shalu yang masih memperhatikan adiknya lewat dinding kaca
Jeno didalam sana akan mengadzani Gavin, ia terlihat hati-hati sekali meraih tubuh putranya dari dalam inkubator, lalu laki-laki itu juga menyempatkan diri untuk mengecup pipi Gavin sebelum benar-benar mengumandangkan lafaz adzan didaun telinga mungilnya, pemandangan didalam sana berhasil sekali membuat airmata haru para perempuan menetes, setiap baru ada yang dilahirkan pasti selalu begini, klimaksnya memang masih selalu saat sedang diadzankan
Tak lama, Ralin yang baru kembali dari sekolah setelah dijemput oleh sang ayah pun berhasil dibuat membelalak gemas juga setelah sampai di area NICU "Ya Allah, dedenya udah lahir? Kok cepet banget" gerutu Ralin, dengan tangan yang bergerak untuk meraih tangan para orang dewasa disana untuk memberi salam
"Cepet apaan lin, enam jam" celetuk Haechan
"Tau nih, yang baru dateng mah ngiranya cepet padahal seabad" tambah Chenle, disahuti sorakan setuju dari teman-temannya, sedangkan Ralin hanya dapat tersenyum saja seraya bertukar tatapan secara tidak sengaja dengan Yuhi
"Theo kemana btw lin? Kok pulangnya gak bareng dia, malah minta jemput Ayah?" tanya khawatir Yuhi, seketika membuat Ralin bungakam karena tidak tahu harus berkata apa saat itu
"Latihan buat tournament sih bilangnya Mama Yuhi, tapi gak tau deh─ tiba-tiba ilang sama Thea juga" kata Ralin, terpaksa harus mengada-ngada demi untuk melindungi Thea beserta masalahnya yang tiba-tiba terjadi tanpa diduga itu
Yuhi untungnya hanya mengangguk-angguk saja, sedangkan Aro yang masih duduk dikursi tunggu, sekarang harus berhadapan dengan Mark dan Renjun yang baru saja terduduk disampingnya, mereka sibuk berbincang berdua tentang bayi yang baru terlahir ini, membuat Aro seketika bersyukur karena dirinya tidak ikut dilibatkan dalam percakapan tersebut, padahal tidak tahu saja kalau Renjun telah melirik padanya
"Aro" panggil Renjun, akhirnya tiba saatnya untuk Aro menoleh dan mempersiapkan diri karena akan terlibat dalam percakapan bapak-bapak ini
"Sok tau lo, emang bener namanya Aro" kata Mark, lalu terkekeh kecil
Renjun yang merasa keahlian mengingatnya baru sana diremehkan tentu saja langsung mendecak "Lah, iya Aro benerkan? Orang bener tuh ah, jan ngadi-ngadi dah Kang" keluhnya, membuat Aro menggangguk sambil tersenyum sedangkan Mark malah tertawa terbahak-bahak karena telah berhasil meledek temannya itu
"Aro pacaran sama Shalu udah berapa lama? Mau setahun atau udah setahun lebih?" tanya Renjun, kembali membuat Aro tersenyum karena dari kedua option tersebut nampaknya tidak ada yang bisa dipilihnya karena tidak sesuai dengan fakta
Akhrinya Aro memilih untuk menunduk sebentar dan menghitung menggunakan jarinya dengan seksama "Kurang lebih mau jalan empat bulan, Om" celetuknya, dibalas anggukan saja oleh Renjun, dan juga Mark yang masih bisa mendengar percakapan disampingnya ini
"Berarti masih anget-anget kalau gitu ya, Ren?" kata Mark, paham sekali dengan keadaan itu
"Lah iya, anget banget" sahut Renjun, membuat Aro menatapnya dengan tidak paham "Kalau pake istilah usia kandungan mah masih muda, rentan terhadap guncangan─ hati-hati aja makanya ro, dijagain yang bener Shalu nya, diperhatiin, jangan sampe dia nyaman sama hati yang lain” kata Renjun, memberikan saran dari pengalaman pribadinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...