New Story #18

577 67 22
                                    

Aro sendiri sekarang masih sangat tidak fokus, kepalanya terus sibuk memikirkan bagaimana caranya agar bisa meluruskan kesalahpahaman masalahnya, dan mencoba mengembalikan semua kepercayaan seorang Shalu padanya "Cuih!" namun, ditengah pemikiran itu, tiba-tiba Aro mengingat hal lain yang tidak kalah penting

"Haha! Sok alim bat lo depan cewek!" Aro ingat betul bagaimana pimpinan geng preman rumahnya itu mengoleskan darah dipipinya, atau bahkan sampai ada yang meludahinya juga, membuat laki-laki itu sadar kalau awal dari kesalahpahaman ini karena sikap arogan dan egois dari para preman gerombolan itu

BUG!

Maka dari itu, Aro segera melampiaskan kekesalannya kepada lawan dihadapannya ini, dengan keras laki-laki itu melayangkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh dan wajah lawannya "BANGSAT!" umpat Aro, sambil berteriak dihadapan wajah sang lawan bertandingnya tersebut, mengingat wajah si pemimpin geng yang dengan mudahnya memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mengepungnya, hingga tidak sedikit pun membiarkan dirinya menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin, seperti apa yang Shalu inginkan

buG!

bUG!

BUG!

Akhirnya, pertandingan yang emosional pun selesai juga "Wahh─ gue kira lo bakalan kalah ro, udah takut bat lo bakalan nambah babak belur" keluh Hamid, seraya melingkarkan handuk ke leher temannya itu

Aro hanya tersenyum kecil saja, seraya mulai meneguk minuman yang Hamid berikan padanya, warnanya kuning, agak bersoda, dan sangat dingin, tidak seperti air mineral biasanya "Apaan nih?" tanya laki-laki itu, baru pertama kali mencoba minuman yang memang adalah suplemen untuk menambah stamina tubuhnya itu

"Hahahha" Hamid yang merasa tidak percaya pun, langsung terkekeh seraya mengunyah snack kacang ditangannya "Gangster sekolahan masa kagak tau ginian─ udah minum aja, bukan alkohol ini" ucapnya, seraya menepuk-nepuk punggung Aro seraya menawarkan snack juga

Membuat laki-laki itu menggeleng seraya menyeka keringatnya menggunakan handuk yang tadi Hamid lingkarkan dilehernya "Berapa kali tanding lagi nih?" tanya Aro, sambil melepaskan karet pelindung yang membalut tangannya

"Tiga─ jadi ini langsung final ampe pagi, makanya besok malem minggu lo bisa istirahat soalnya yang turun giliran Alvin" kata Hamid

"Ohh, pantesan Alvin hari ini ngga keliatan" gerutu Aro, seraya kembali meneguk minuman suplemen kuning yang ternyata disukainya itu

"Ya iyalah ro, kemaren-kemaren kan lo sama Alvin masih beda agensi─ kalo sekarang kan udah sama, masa entar jatohnya mau ngelawan temen sendiri kalo dia ngikut juga" jelas Hamid, membuat Aro mengangguk saja karena ternyata jadwalnya sudah mulai diatur oleh mereka ini

"Ohh iya, kalo mau ulangan atau lo ada sibuk sesuatu disekolah─ bilang aja sama gue, biar nanti katanya Chip agak kurangin jadwal tanding lo, kan pegulat juga harus punya otak yang pinter dong, supaya makin jago ngebaca gerak lawannya" tambah Hamid lagi

Berhasil menyita senyuman kecil dari seorang Aro yang merasa kalau agensi ini memang bagus karena peduli pada kegiatan sekolahnya juga, semua itu jadi kembali mengingatkannya kepada seseorang, seorang gadis yang awalnya sangat berusaha untuk membantunya menghentikan penambahan poin pelanggaran disekolah

"Btw ro, kalo malem minggu lo kosong─ clubing ama gua kuy, ada tempat bagus yang banyak cewek-cewek cakepnya" celetuk Hamid, tiba-tiba saja mengajak Aro kepada jalan yang tidak benar, padahal laki-laki itu sangatlah rajin menghadap kiblat dan mengutamakan masjid

"Clubing?" tanya Aro, sambil menautkan sepasang alisnya membuat Hamid membalas tautan alis tersebut "Ngga, Ham─ bisa-bisa Ibu yang lagi di Arab itu pingsan kalo denger gue main ke tempat gituan" tambahnya

Putih Abu! 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang