"Apaan? Kok lo teriak-teriak di rumah sakit anjir, entar di demo kamar sebelah aja" kata Haechan
"Tau nih" tambah Renjun
Mendengar ucapan mereka, Maudy pun ingin menyeletuk namun Gea sigap membungkamnya dan segera berbisik "Gue belum yakin ini beneran hamil dy, jangan di beberin dulu sebelum hasilnya akurat─ kasian Lele, udah sering di giniin sama gue" ucapnya, membuat Maudy akhirnya hanya dapat tersenyum malu ke arah bapak-bapak
"Maaf ya, hehe" kata Maudy, di balas gelengan tak paham dari Chenle dan juga Renjun yang kembali berbincang "Emang yang sekarang lo tes ini Lele belum di kasih tau?" bisik-bisik Maudy, bertanya lagi pada teman yang masih terduduk dengan perasaan campur aduk di sampingnya itu
"Belum, gue takut bikin dia kecewa lagi─ soalnya waktu itu pernah cek dan emang garis dua, tapi ternyata pas periksa ke dokter hasilnya malah negatif─ malu banget, kasian juga sama dianya yang udah mengharapkan banget" jelas Gea, dengan nada tak bersemangat, membuat Maudy paham sekali dan segera mengelus punggungnya
Di sisi lain, pintu ruangan kembali terbuka dari luar, padahal Haechan sudah mengira kalau itu adalah Yuhi dan anak-anaknya, namun ternyata yang datang malah Damar, Angel, dan Mark yang membawa sekotak besar donat "Ehehe, nih ada makanan─ udah baikan lo, chan?" kata Angel
"Ya gini, duduk terlalu lama belum boleh" sahut Haechan, di balas anggukan dari Mark yang mulai menghampiri ranjangnya dan bergabung dengan Renjun dan Chenle di sana "Dam─ tarik kursi aja tuh, di pojokan banyak" celetuk Haechan, yang menyadari kalau Damar agak bingung harus melangkah ke arah mana di saat Angel telah bergabung bersama Maudy dan Gea di sofa sana
"Ohh, iya Om" ucap Damar, paham, sembari menarik kursi di pinggir tembok dekat gorden
"Semalem Yuhi tidur di sini atau di rumah, chan?" tanya Mark, di balas tolehan dari yang lainnya
"Di sini, Kang─ dia nggak mau tidur di rumah, padahal udah di bilangin gapapa" kata Haechan, sangat mengkhawatirkan istrinya "Malah tidur di sofa situ kemaren, anak-anak juga baru pulang jam sepuluhan─ tiba-tiba pada betah di rumah sakit, heran dah" keluhnya, masih dengan gurauan kecilnya padahal paham kalau keluarganya sedang gelisah dan mencemaskan keadaannya
"Gapapa, gue juga suka bau rumah sakit" kata Angel, membuat mereka semua terkekeh lengkap dengan Damar juga "Itu donatnya di makan dong guys─ biasanya cepet kalau liat yang gratisan" tambah Angel, di balas sorakan oleh mereka
"Elo kali itu mah" sambung Maudy
"Hahahhahaha─ Dam, makan Dam" kata Haechan, membuat Damar mengangguk saja karena masih sibuk tertawa "Yuhi lama banget sih ya, kasian Damar kagak ada temennya nih" keluh Haechan
"Iya, sabar yah Dam bentar lagi Thea balik kok─ stalk instagram aja dulu" saran Renjun, kembali membuat mereka semua terkekeh paham
"Yang Damar tunggu kayaknya bukan Thea deh Ren, tapi Shalu ya kan?" celetuk Angel, ruangan akhirnya di penuhi keributan lagi akan sorakan terkejut dari para wanita dan pria dewasa ini
"Aduhh, gak gitu Mom" keluh Damar
"Aduhhh, ABG─ hafal banget gue nih, kalo ada kumpul keluarga atau jengukin orang kayak gini pasti alasan mau ikut karena berharap ketemu sama doi, hafal banget gue ahh" kata Haechan
"Hahahahhaha, lo banget ya chan" sahut Chenle
Damar langsung menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan tawanya, sedangkan yang lain sibuk tertawa di atas rasa malunya itu, namun pucuk di cinta akhirnya yang di bicarakan pun tiba, setelah pintu ruangan kembali terbuka, kenampakkan Jeno, Ana, Shalu, dan Altav mulai terlihat dari balik sana menimbulkan sorak ramai
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu! 3
Teen Fiction"Ini adalah cerita anak-anak kami, yang entah mengapa cepat sekali beranjak dewasa... hingga tak terasa telah mengenakan seragam yang pernah kami kenakan─ putih abu" present by: (keturunan) nct dream note: Putih Abu! 3 - New Story adalah series tera...