P R O L O G

19K 360 12
                                    

Seorang gadis kecil berambut sebahu yang baru saja bermain dengan kakaknya, kini berlari kecil menuju ruangan besar milik seorang wanita paruh baya. Wanita itu terlihat awet muda dan cantik.

Ia menyambut kedatangan gadis kecilnya dengan senyuman setelah sebuah pembicaraan singkat melalui telepon selesai.

"Grandma! " seru gadis kecil itu.

Wanita itupun menggendongnya dan mengecup kedua pipinya, "Oh lord, my little girl. "

Gadis dengan panggilan little girl itu bernama asli Valeryn Williams. Ia berumur dua belas tahun dan tubuhnya masih sangat mungil.

"Who were you just talking to? " tanya Valeryn polos.

Wanita itu menempelkan kedua dahi mereka dan berucap, "Ah, grandma baru saja memesankanmu es krim. "

"What? Seriously grandma? Didn't you scold me often? " Valeryn memonyongkan bibirnya. Gadis itu mendadak cemberut.

Grandma menggeleng, "Oh no, little girl. Yang penting kau tidak makan berlebihan seperti waktu itu. "

"Right, grandma? "

Wanita itu mengangguk, "Of course. "

Valeryn pun langsung memeluknya erat dan meletakan kepala di ceruk lehernya.

"Do you have more time to play with me? " beo Valeryn.

"Apa kakakmu tiba-tiba hilang lagi? "

"Hey, The question answered, not asked. "

"Ohh you a little devil! " Wanita itu melepas pelukan mereka dan membawa Valeryn keluar.

Valeryn terkekeh, "What game do you wanna play, grandma? "

"Hemm ... Cook! "

Dahi Valeryn mengerut, "Cook? " kedua sudut bibirnya menurun. "I can't, grandma. Another game, okay? "

"No! You have to know cook, little girl. "

"That's not game! "

"Grandma akan merubahnya menjadi game. "

"How? "

Ketika mereka sampai di dapur, wanita itu langsung menurunkan Valeryn dan memakaikannya celemek kecil. Lalu mulai mengambil beberapa bumbu dari lemari dapur.

Valeryn awalnya bingung, namun Grandma terus mengajarkannya hingga ia bisa. Walaupun jadinya tidak sempurna.

"So easy, grandma! "

"Of course. Belajar lagi nanti yah, little girl? "

"Okay, Mrs. " Valeryn menghormat dengan sangat menggemaskan. Membuat wanita itu tertawa dan langsung menggendongnya. Kemudian mendudukannya di kursi tempat meja makan.

"Hurry up! I'm very hungry!!! " seru Valeryn mengelus-elus perutnya.

"Okay, okay. "

Wanita itu menggeser tempat duduk dan ikut duduk di sampingnya. Mereka pun makan bersama seraya bercanda. Rumah itu saat ini cuma diisi dua orang, tapi hawanya seakan ramai. Tawa mereka, cerita mereka, canda mereka, semua penyempurna sepi.

Di tengah-tengah makan, wanita itu mendadak menerima sebuah panggilan telepon. Ia pun sedikit menjauh dan tidak memperdengarkan Valeryn. Valeryn yang saat itu tidak tau apa-apa hanya melanjutkan makannya dengan senang hati.

Ketika Grandma-nya kembali, mereka kembali makan bersama.

****

PROTECT 2 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang