01 | She Never Stop Asking (prologue)

2.8K 333 249
                                    

Katanya sekolah formal itu menyenangkan. Tapi, mengapa Zella tak diperbolehkan bersekolah di sekolah formal?

"Ma, Zella mau sekolah di sekolah formal, dong," Zella memohon pada sang mama yang sedang membaca majalah kecantikan di ruang keluarga.

Daritadi, Zella nggak bosan-bosannya memohon pada sang mama agar mengizinkan dirinya bersekolah di sekolah formal dan bukan homeschooling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daritadi, Zella nggak bosan-bosannya memohon pada sang mama agar mengizinkan dirinya bersekolah di sekolah formal dan bukan homeschooling.

Zella lelah kesepian. Setiap hari ia harus menjalani hari-harinya sendiri. Kedua orang tuanya sibuk dengan bisnis masing-masing. Kakaknya juga anak kuliahan yang jarang ada di rumah.

Zella memang punya Bambam. Tapi, tidak mungkin kan seumur hidupnya Zella hanya berteman dengan seekor anjing?

Zella merasa hidupnya terkekang. Ia tak bisa ke mana-mana sendirian. Ia harus ditemani oleh orang suruhan kedua orang tuanya. Bahkan, untuk jalan-jalan keliling kompleks, Zella harus ditemani oleh asisten rumah tangganya.

Zella punya segalanya. Apapun yang dia mau selalu ia dapatkan dengan mudah. Namun, Zella lama-lama juga jenuh diperlakukan bak putri kerajaan. Dia tidak pernah benar-benar bebas.

Mendengar putri bungsunya lagi-lagi merengek, Lyra menghela nafas. Perempuan berusia 42 tahun itu menutup majalah yang sedang ia baca dan meletakkannya di atas meja kecil. Lalu ia menghadapkan badannya ke arah sang anak.

"Zella, harus berapa kali Mama bilang ke kamu kalau Mama nggak akan mengizinkan kamu sekolah di sekolah formal? You shouldn't ask Mom terus-terusan kaya gini. Karena jawaban Mama akan selalu sama," kata Lyra.

"Tapi kenapa? Kenapa Zella nggak diizinin?" Zella menuntut penjelasan. Lebih tepatnya alasan mengapa Lyra tak pernah memberinya izin.

"Dan kenapa kamu kepingin banget?"

"Cause I don't like being alone at home, Mom. I hate that every single day I used to be alone."

"You're not alone, Babe. Kamu punya Bam. Ada Piper, Rose dan Celli di rumah. Kamu bisa bermain dengan mereka."

"Iya, Zella tahu. But please," Zella memelas.

Namun, sepertinya itu tak mengubah pendirian Lyra. Lyra menggeleng mantap.

"This is our rule, Zella."

Zella mencebik, "Mama nggak ngertiin Zella!"

"Justru karena Mama ngerti kamu, Mama nggak memberi izin," sahut Lyra.

SATURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang