42 | Does He Let Her Go?

270 47 59
                                    

| BACA PELAN-PELAN BIAR FEEL-NYA TERASA |

***

"Jadi sebenernya ada hubungan apa kamu dengan Nual? Kenapa bajuku bisa ada di kamu?"

Sesaat setelah Zella menyebut nama Nual, Adlyn menjatuhkan tas itu hingga isinya berserakan di atas lantai. Adlyn terkejut saat melihat bahwa isi tas itu adalah bajunya.

Sementara itu, Zella juga sama kagetnya. Bagaimana bisa Zella tidak ngeh kalau ternyata pakaian yang diberi Nual kemarin adalah pakaian perempuan milik Adlyn? Ia yang tadinya ingin langsung pulang, terpaksa harus meladeni Adlyn yang mencecarinya dengan banyak pertanyaan.

"Zel, jangan diem aja. Jawab aku." Adlyn meminta penjelasan. "Apa yang udah kamu lakuin sampai bajuku bisa ada di kamu?"

Sekarang, Zella merasa terpojokkan. Pertanyaan Adlyn seakan menuduh dirinya yang tidak-tidak. Lagipula, kalian tentu tahu bagaimana bisa baju itu dipinjamkan Nual kepadanya.

Justru Zella yang bingung karena ternyata ada sesuatu di antara Nual dan Adlyn.

"Zel, aku lagi bicara sama kamu. Tolong kamu jangan diem aja." ujar Adlyn, mulai emosi karena tak ditanggapi Zella.

"Maaf Kak Adlyn, tapi Zella bener-bener nggak ngerti..." sahut Zella pelan.

"Nggak ngerti gimana maksud kamu? Aku tanya kenapa baju aku bisa ada di kamu. Tolong jelasin bagaimana itu bisa terjadi." Adlyn menatap Zella lekat.

"Ceritanya panjang Kak," kata Zella.

"Ya gimana? Ceritain." suruh Adlyn.

Agaknya Zella mulai ketakutan karena tak biasanya Adlyn bersikap seperti ini. Tapi, Zella mencoba berpikir positif karena pasti ada alasan di balik berubahnya sikap Adlyn.

"Waktu itu—"

"Sayang?" Belum saja bercerita, tiba-tiba datang Evan entah dari mana dan merangkul pundak Zella. Gadis itu membelalak kaget, begitu juga dengan Adlyn.

"Aku tungguin kamu di mobil. Taunya kamu masih ada urusan di sini." kata Evan. Lalu, matanya tertuju pada Adlyn yang berdiri di hadapan sang kekasih.

"Kak Adlyn?" Evan mengernyit samar.

"Kalian pacaran?" Adlyn bertanya.

Zella kontan menggigit pipi bagian dalamnya, sementara Evan menatap Adlyn dengan heran. Evan memberi anggukan samar yang tentu saja membuat Adlyn terkejut. Seketika itu, mata Adlyn kembali terarah pada Zella yang sekarang menunduk.

"Loh, ini apa? Baju siapa? Baju kamu?" Evan baru ngeh kalau ada baju yang berserakan di lantai. Lantas ia bertanya kepada Zella. Namun tak dijawab.

"Apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian?" ceplos Adlyn to the point. Yang dimaksud kalian oleh Adlyn tentu adalah Nual dan Zella.

"Kamu udah pacaran sama Evan tapi kamu deketin pacar orang." ungkap Adlyn.

"Apa?" Evan menyeletuk.

Zella tidak berani mengangkat wajah. Dia merasa tersudutkan. Nyalinya seperti mengudara entah ke mana.

"Lihat aku, Zel. Jangan lari dari masalah!" Adlyn sedikit mengecam. Membuat Zella tersentak.

"Sorry. Ada apa ini? Apa yang terjadi?" Evan menginterupsi.

"Pacar kamu. Dia godain pacarku." cetus Adlyn.

"Nggak." Zella mendadak mendongak dan mengelak ucapan Adlyn.

"Maaf, Kak Adlyn mungkin salah orang. Zella nggak mungkin ganggu pacar Kakak. Kita udah jalan hampir tiga minggu."

"Oh ya? Tapi kenapa bajuku bisa ada di dia?"

SATURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang