07 | Little Surprise from Zaven

814 205 80
                                    

"Hai, Bambam!" Zella mengejutkan Bambam yang sedang menghadap ke arah kolam.

Bambam kaget. Tapi, sejurus kemudian ia langsung merapat ke arah Zella. Gemas, Zella pun menggendong dan memeluk Bambam.

Seharian ini, Zella belum sempat main dengan Bambam. Tadi pagi, ia sarapan dan langsung berangkat sekolah. Sewaktu pulang sekolah, Zella juga lumayan capek jadi langsung pergi ke kamar.

"Kamu kangen, ya, sama aku?" Zella mengangkat tubuh Bambam.

Bambam memang tak bisa menjawab, tapi Zella tahu kalau Bambam juga kangen padanya. Mereka sudah bersama sejak 5 tahun lalu. Tepat Zella mulai merengek meminta bersekolah di sekolah formal, Lyra membelikannya bayi pomeranian white. Anjing itu dinamai Bambam.

Zella kemudian duduk di tepi kolam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zella kemudian duduk di tepi kolam. Kedua kaki jenjangnya ia sengaja masukan ke dalam air sambil digerak-gerakan. Sementara itu, Bambam berada di pangkuan Zella.

Zella memainkan kedua kaki depan Bambam. Gadis itu membuatnya seolah Bambam sedang bertepuk tangan.

"Nggak homeschooling ternyata enak, ya, Bam," ucap Zella pada Bambam.

"Tadi aku langsung dapet temen, lho. Namanya Nola. Baik, sih... tapi agak galak gitu." Zella terkekeh sendiri.

"Terus tadi aku juga ketemu sama cowok-cowok ganteng." ujar Zella lagi.

Dan juga, Zella lihat sesuatu yang nggak sepantasnya ia lihat.

Ngomong-ngomong, malam ini rumah lumayan sepi. Lyra belum pulang dan Zaven pergi lagi setelah pulang dari counter. Hanya ada Piper, Rose dan Celli yang sudah tepar di kamar masing-masing.

"Kamu udah ngantuk belum, Bam?" tanya Zella, kemudian menengok wajah Bambam.

Bambam masih melek.

"Ya udah. Kita di sini dulu, aja, ya, sampe Mama dan Kak Zaven pulang."

Zella mendongak menatap langit malam. Matanya menangkap benda-benda kecil yang berpijar dengan indanya di atas sana.

"Star," gumam Zella pelan. Lalu menunduk lagi dan mengelus-elus kepala Bambam.

"Bam, andai aja Kak Zvanya masih ada di sini, ya," Zella tiba-tiba berucap. Air mukanya sedih seketika.

"Pasti hidup aku jauh lebih bahagia dibanding sekarang," Zella makin membenamkan wajahnya.

Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tak bisa dikontrol. Kehilangan orang terkasih misalnya. Sekeras apapun mencoba untuk menyingkap alasan di balik kepergian seseorang, hasilnya tetap saja nihil.

SATURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang