34 | With You Under The Stars

323 47 33
                                    

Tiga jam berlalu. Zella menatap Evan, Archie, Eze dan Luna dengan sorot ngeri. Pasalnya, mereka mabuk berat karena menenggak banyak sekali whisky yang disediakan di rumah Nual.

Zella memang minum. Tapi hanya segelas. Zella tahu jika dia minum banyak, ia akan mual dan pusing. Karenanya, dia memilih untuk tidak minum berlebihan seperti yang dilakukan Evan dan teman-temannya.

Sekarang, Evan yang duduk di sebelah Zella malah menjatuhkan kepalanya ke pundak Zella. Zella kaget. Tubuhnya sampai ndoyong sedikit.

"Van?" Zella menepuk-nepuk pipi Evan supaya barangkali cowok itu bisa sadar. Tapi, sia-sia usahanya karena bukannya bangun, Evan malah mengambrukkan badannya hingga mengenai paha Zella.

"Aduh," Zella mengaduh.

Zella spontan menyingkirkan Evan dari hadapannya dan membantu cowok itu supaya bisa bersandar di sofa tempat mereka semula bercanda ria.

Zella mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dia menggigit bibir bawahnya. Jam yang digantung di ruang keluarga Nual menunjukkan jam 8 malam. Bagaimana cara Zella pulang kalau Evan mabuk?

Rumah Nual sudah sepi. Teman-teman sekelas Nual dan keluarganya juga sudah pulang semua.

"Evan, bangun dong," Zella berusaha membangunkan Evan.

Evan mendengar suara Zella. Tapi, ia tidak sanggup untuk meresponnya. Matanya sangat berat dan rasanya ingin terpejam terus. Selain itu, ia juga merasa kepalanya sangat pusing.

"Zella mau pulang..." kata Zella pelan sambil menepuk-nepuk pipi Evan. Tapi nihil. Evan nggak bangun-bangun.

Zella menyerah. Zella tidak tahu harus menggunakan cara apa untuk membangunkan Evan.

Sampai akhirnya, Zella tak sengaja melihat Nual sedang melepas tuxedo biru dongkernya dan menggantinya dengan jaket bomber hijau army. Sesudah itu, Nual memasuki sebuah ruangan dan keluar dari sana dengan membawa sebuah kunci. Lalu dia berjalan menghampiri pintu rumahnya.

"Nual!" seru Zella.

Nual yang kaget karena tiba-tiba ada suara yang menyebut namanya lantas berhenti dan memalingkan wajahnya ke sumber suara. Ia mendapati Zella berlari kecil ke arahnya.

"Nual, temen-temen mabok," ucap Zella begitu ia tiba di hadapan Nual.

Alis Nual terangkat satu. "Terus?"

Zella menggeleng tak tahu. Raut wajahnya berubah sendu. Nual yang melihat itu lantas berdecak, "Buang-buang waktu gue aja."

Sehabis mengatakan itu, Nual langsung pergi dari hadapan Zella. Lebih tepatnya membuka pintu dan keluar dari rumah.

Namun, Zella malah mengejarnya.

"Nual!" panggil Zella ketika ia tiba di teras rumah Nual. Zella melihat Nual menghampiri motor sport-nya dan memasukkan kunci yang tadi ia pegang ke dalam lubang kunci.

Tidak ada jawaban dari Nual. Oleh karena itu, Zella berlari mendekati Nual.

"Nual mau ke mana?" tanya Zella.

"Kuburan." jawab Nual asal. Ia terlihat memakai helm dan hendak menaiki motornya.

"Kuburan? Ngapain? Malem-malem kok ke kuburan." heran Zella.

"Suka-suka gue lah." balas Nual. Sekarang, Nual sudah ada di atas motornya dan bersiap memutar kunci agar mesin motornya menyala.

Zella diam sejenak, kemudian ia bersuara lagi. "Zella boleh ikut gak?"

"Apa?" Dahi Nual mengerut. Nual yakin ia tidak salah dengar. Tapi, benarkah Zella ingin ikut dengannya? Maksudnya, di mana akal sehat cewek itu?

"Lo mabok, ya?" tuduh Nual.

SATURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang