"Aduh...," Zella mengusap dahinya yang kata Nual tadi ada nyamuk di sana.
"Sorry," ucap Nual.
"Lain kali bilang aja kalo ada nyamuk, jangan tau-tau kaya gitu. Bikin Zella kaget aja," kata gadis itu dengan raut muka cemberut.
Nual terkekeh pelan, "Keburu nyamuknya pergilah."
"Iya juga, sih," Zella menghela nafas pelan, menyadari bahwa perkataan Nual benar juga.
Zella kesal karena Nual menepuk dahinya karena ada nyamuk walaupun pelan. Namun, alasan yang lebih masuk akal yang membuatnya kesal adalah karena Nual mengucapkan gombalan untuknya setelah kesekian kalinya.
Barusan, Nual mengatakan secara implisit kalau ia menyukai Zella. Tentu saja Zella risih. Bukan karena ia tidak suka, tapi ingin sampai kapan Nual bilang seperti itu tanpa sebuah kejelasan?
"Nual," celetuk Zella.
"Hm?" balas cowok itu tanpa melihat Zella.
"Maksud kamu apa, ya?" Dan pertanyaan ini barulah membuat Nual mengalihkan pandangannya menatap Zella.
"Maksud lo?" Nual balik bertanya.
"Yang tadi.."
Nual mengernyitkan kening, "Yang tadi yang mana?"
Zella mencebik pelan. Tidak mungkin rasanya kalau Nual lupa. Waktu bahkan belum ada sepuluh menit.
"Ya udahlah nggak jadi." Akhirnya, daripada menahan malu karena dituduh kegeeran oleh Nual, Zella mengurungkan niatnya untuk membahas hal itu.
"Kok nggak jadi?" Nual nampak bingung.
"Nggak apa-apa," balas gadis itu sambil memalingkan muka.
Nual sempat kebingungan. Namun, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu. "Oh, gue tau. Maksud lo yang gue bilang nyamuk aja suka sama lo apalagi gue... iya 'kan?"
Zella tak menggubris Nual sedikit pun. Matanya menatap ombak pantai yang menghantam kakinya tiap 5 detik sekali.
"Kok malah diem? Gue bener 'kan?" Nual memastikan.
Jawaban masih belum terdengar dari bibir Zella. Nual menghela nafasnya dan menatap langit malam penuh bintang, "Well, kalau lo pikir gue bercanda, lo salah." pungkas cowok tampan itu.
"Then, what does it mean?" Zella menoleh.
"And isn't that clear enough?" balas Nual sembari memalingkan wajahnya kepada Zella. Mata mereka kembali bertemu.
"Do you like me?" Nual bertanya, "Do you have the same feeling like I do?"
"Memang kenapa?"
"Menurut lo?"
•••✨•••
"Terima kasih, Nual," ujar Zella sembari turun dari motor Nual dan melepas serta mengembalikan helm cowok itu.
Sebelum meninggalkan pantai, Zella menyempatkan diri untuk menghubungi Sanders agar menghampirinya di pantai. Sekarang, Zella sudah tiba di rumah."Sama-sama. Gue ngga turun, ya? Tolong pamitin ke Tante Lyra." ucap Nual.
Zella mengangguk, "Ya udah aku masuk dulu. Hati-hati."
Motor Nual pun melenggang pergi bersamaan dengan masuknya Zella dan Sanders ke dalam rumah.
"Mamaaa. Zella pulang." Zella menyapa Lyra yang ternyata sedang membaca majalah di ruang keluarga. Tumben sekali Lyra masih melek. Biasanya jam segini wanita itu sudah di kamar.
Lyra menoleh ke arah sumber suara. Wanita itu langsung menutup majalahnya dan berdiri untuk menghampiri Zella.
"Hai, Sayang. Gimana dinner-nya? Lancar?"
Zella mengangguk pelan, "Mama tumben belum tidur?"
"Iya, nih. Mama belum bisa tidur karena belum dapat kabar dari Papa. Papa janji mau kabari Mama soalnya. Terus juga sekalian nunggu kamu."
"Oooh gitu. Kakak udah pulang?" Zella celingukan.
"Udah. Lagi di kamar. By the way, Nual langsung pulang, ya? Kok nggak kamu ajak masuk dulu, sih?"
"Iya, katanya dia mau langsung aja."
"Nual kelihatannya baik, ya, Zel?" Tiba-tiba Lyra berceletuk.
Muka Zella langsung berubah. Dia mengernyitkan kening dan menatap Lyra dengan sorot bingung. "Maksud Mama?"
"Ya... dia baik. Cowok baik-baik maksud Mama."
"Ooooh,"
"Dia juga sepertinya suka sama kamu," ujar Lyra.
"Suka?"
Lyra mengangguk semangat. "Hmmm. Jangan bilang kamu ngga sadar kalau Nual suka sama kamu."
"Apaan, sih, Ma? Zella nggak pernah mikir begituan."
"Ah, masa? Mama itu bisa rasain perbedaan waktu kamu sama Evan dan waktu kamu sama Nual, lho. Kamu lebih enjoy kalau sama Nual."
"Mama... " Zella merengek karena ga suka dicomblangin.
Lyra terkekeh pelan. "Iya, maaf. Ya udah, gih, kamu istirahat. Good night, Sayang."
•••✨•••
Part 57😝
Part selanjutnya udah mulai konflik lagi dan menuju ending. Siap-siap, ya!!💓😆
![](https://img.wattpad.com/cover/217620551-288-k267509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURN
JugendliteraturSaturna Zervella tidak pernah menikmati dunia luar. Sehari-hari, jadwalnya hanya homeschooling dan main bersama anjing peliharaannya. Di usianya yang ke-16, ia memberanikan diri meminta kepada orang tuanya untuk menjalani kehidupan layaknya remaja d...