Di mobil dalam perjalanan pulang, Zella lebih banyak diam. Hari pertama bersekolahnya, Zella merasa energinya cukup terkuras. Zaven yang mengendarai mobil sesekali menoleh ke arah Zella.
"Zel, are you okay?" tanya Zaven.
"Ya," Zella menoleh ke arah Zaven.
"Really?" Zaven memastikan.
"Serius. Yah, mungkin aku agak kecapekan aja." jawab Zella.
"I see. Keliatan, sih, dari muka kamu. Ini baru hari pertama, next pastinya akan lebih menguras tenaga." ucap Zaven.
Zella hanya menganggukan kepalanya dua kali. Zella tidak menyesali keputusannya bersekolah formal. Hanya saja mungkin setelah ini, ia harus tertib dalam urusan jam istirahat.
"Kak, can I just sleep for a moment?" celetuk Zella.
"Sure."
•••✨•••
Zella sudah selesai mandi. Sekarang, saatnya dia menata jadwal untuk hari esok. Zella begitu excited. Akhirnya, selama kurang lebih 5 tahun sebagai anak homeschooling, kini Zella sudah bisa bersekolah formal dan bertemu dengan banyak orang di luar sana.
Zella sibuk di meja belajarnya. Ia mengeluarkan buku dari dalam tasnya dan menggantinya dengan buku lain yang dipakai besok. Zella itu tipikal anak yang rajin dan rapi. Meski anak bungsu, Zella nggak punya waktu untuk bermanja-manja.
Selesai menata buku, Zella beranjak menuju kasur. Saatnya istirahat sebentar dan bermain ponsel. Saat sedang scroll laman instagramnya, tiba-tiba sebuah pesan dari nomor tak dikenal masuk di aplikasi chatting-nya.
"Siapa, nih?" gumamnya pelan.
Zella membuka pesan itu dan menemukan pemilik nomor itu menyebut namanya. Zella jadi bingung. Apa jangan-jangan Zaven ganti nomor? Soalnya tadi sehabis mengantar Zella pulang, Zaven pamit pergi ke counter.
Profil akun itu hanyalah background hitam. Juga id name-nya yang cukup aneh, yaitu cinnamon boy.
Hmm, siapa ya kira-kira?
Zella mengedikkan bahu. Kemudian jemarinya mengetikkan iya dan mengirimkannya ke nomor tersebut. Tak lama dari itu, Zella mendapat balasan.
0821547036xx : Di save ya
"Di save?" Zella tambah bingung. Zella kan belum tahu siapa pemilik nomor itu.
You : Maaf, ini siapa ya?
0821547036xx : Loh, kirain udah tau
You : Belom hehe. Siapa ya?
0821547036xx : Ini Evan
"Astaga," Zella berujar pada dirinya sendiri. Ternyata itu nomornya Evan. Zella baru ingat kalau tadi sebelum ia pulang, Evan meminta nomor teleponnya. Tapi, kok cinnamon boy?
You : Maaf sebelumnya, Evan
Zella enggak tahu0821547036xx : Gpp sans aja
You : Zella bingung kok tulisannya cinnamon boy
Di tempatnya, Evan baru saja ingat kalau ia memberi id name pada akunnya dengan nama cinnamon boy. Cepat-cepat Evan mengganti id name-nya. Evan merutuki dirinya sendiri karena telah ceroboh. Nanti kalau Zella ilfeel gimana?
0821547036xx : Iya sorry
Itu dibajak temenYou : Oh😂
0821547036xx : Iya hehe
Btw jangan lupa nomor ini di save ya.You : Ok deh, Evan
0822547036xx : Sip
Setelah itu, chat mereka terhenti. Tanpa Zella sadari, selama chat berlangsung, Zella mengulum senyum. Zella kemudian mengecek kembali id name milik Evan. Dan memang benar, sudah diganti.
"Arzevan Reziver," gumamnya pelan menyebut nama lengkap Evan.
•••✨•••
Motor sport berwarna black doff dengan pengendara berjaket senada memasuki halaman sebuah rumah bernuansa kontemporer. Selesai memakirkan kendaraannya, pengendara itu turun dari motornya dan memasuki rumah tersebut.
Ia pergi menuju kamarnya. Setibanya di kamar, cowok itu melepas jaket dan ransel yang menggantung di kedua pundaknya lalu membuangnya ke sembarang tempat. Setelah itu, ia merebahkan badannya di atas kasur.
Mata indahnya menatap langit-langit kamar. Kemudian, ia menoleh ke kanan dan melihat bingkai besar yang sengaja ia gantung di sana. Ia mengamatinya cukup lama. Bingkai itu membingkai sebuah foto dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Ia kembali menghadapkan kepalanya pada langit-langit dan memejamkan mata sejenak. Dalam keheningan seperti ini, wajah orang-orang yang berarti dalam hidupnya muncul satu-persatu di benaknya. Namun hal itu tak berlangsung lama karena mampirnya sebuah wajah asing.
Ia spontan membuka mata. Mencoba mengingat, ia berhasil.
Wajah itu... Nual tahu siapa pemiliknya.
•••✨•••
chapter 6!🐣
jgn lupa vote&comment ya! see ya on next chapter🌋
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURN
Teen FictionSaturna Zervella tidak pernah menikmati dunia luar. Sehari-hari, jadwalnya hanya homeschooling dan main bersama anjing peliharaannya. Di usianya yang ke-16, ia memberanikan diri meminta kepada orang tuanya untuk menjalani kehidupan layaknya remaja d...