14 | Wondering Why

547 129 19
                                    

Zella nggak bergairah untuk melakukan apapun sekarang. Zella badmood. Tapi, tenang aja. Dia masih kelihatan cantik,kok. Yah.. kalau dari lahir sudah cantik, mau diapain juga tetap cantik.

Zella berjalan di sepanjang koridor menuju kantin dengan langkah gontai. Ia bingung, perasaan jawabannya benar. Tapi, mengapa Mister Heru tetap mengeluarkan dirinya?

"Ah, udahlah," Zella mengeluh, berujar pada dirinya sendiri.

Sekarang, Zella sudah berada di kantin. Ia berhenti dan pandangannya mengedar ke seluruh ruangan.

"Sana aja, deh," Zella terpikat pada tempat duduk di sisi jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sana aja, deh," Zella terpikat pada tempat duduk di sisi jendela. Karena di sana, ia bisa melihat halaman belakang St. Frances yang sangat luas dan dihiasi tanaman bunga tulip.

Zella melangkahkan kaki ke sana. Setelah tiba, dia menarik kursi dan duduk. Zella langsung menolehkan kepalanya ke kiri untuk memandangi hamparan bunga tulip warna-warni di sana.

"Excuse me, do you need some help?"

Zella menoleh kala suara itu mengalun di telinganya. Ada waitress yang menghampirinya.

"Can I be here without asking anything?" Zella balik bertanya.

Pelayan itu menautkan kedua alisnya, merasa bingung dengan sahutan Zella.

Sebentar kemudian, Zella berucap. "Maaf. Tapi saya lagi nggak mau pesen apa-apa. Saya boleh nggak di sini?"

Pelayan itu tambah bingung. Tapi, ia mengangguk-anggukan kepalanya. Setelah itu, ia berbalik dan meninggalkan Zella sendiri di sana.

Selain Zella, ada beberapa anak di sudut kantin yang sedang menikmati makanan mereka. Zella nggak lapar. Zella cuma mau lihat bunga aja.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya percuma Mister Heru mengeluarkan Zella. Karena lima menit lagi, bel istirahat akan berbunyi dan pelajaran seni budaya tentu akan berakhir. Dan beliau pun juga tak ada gunanya marah pada Zella. Apalagi sampe ngotot-ngotot begitu. Tapi, ya, udahlah.

Dagu Zella terangkat. Ia melihat langit biru di atas sana. Sebuah senyuman terukir di wajahnya. Langit yang biru dipadu dengan tulip warna-warni yang ditanam di halaman belakang sekolah. Sangat kontras.

Sebentar lagi, Zella akan bertemu dengan Nola, Tania dan Lexa, tentu setelah bel istirahat berbunyi. Dan kira-kira Zella butuh waktu sekitar tiga menit untuk menunggu ketiga temannya datang menemuinya.

•••✨•••

Nual mendahului ketiga sahabatnya ketika bel istirahat berbunyi. Nual butuh menemui seseorang. Dan sekarang, Nual sedang ribet mondar-mandir kesana-kemari untuk mencari orang tersebut.

SATURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang