Zella kaget bukan main saat Nual tiba-tiba duduk di hadapannya dengan wajah tanpa dosa. Zella baru saja jantungan karena mendengar suara pecahan piring. Dan kini, ia terkejut lagi gara-gara Nual tiba-tiba datang dan duduk di kursi yang seharusnya diperuntukkan bagi teman-teman Zella.
Tak hanya Zella, semua yang ada di kantin juga sama kagetnya. Nual, si salah satu cogan St. Frances yang banyak penggemarnya, tiba-tiba mendatangi anak baru bernama Zella. Gimana mungkin mereka semua tak kaget dan heran?
Zella salting. Bukan, bukan karena Nual penyebabnya. Tetapi anak-anak lain yang menatapnya penuh selidik. Seakan-akan, Zella adalah pelaku kriminal.
Sementara itu, Nual diam di tempatnya. Ia bahkan tidak peduli mau seberapa banyak orang akan memperhatikan dirinya juga Zella. Ia hanya menatap Zella secara lekat.
Menyadari bahwa Nual sedari tadi tidak lepas pandang darinya, Zella balik menatap sebal Nual. Cowok itu lagi, cowok itu lagi. Kemarin, Zella sudah badmood gara-gara Nual. Hari ini, Zella tak mau lagi begitu. Zella capek badmood terus.
"Ngapain kamu di sini?" Zella nyolot. "Aku nggak mau ketemu kamu." Zella memalingkan wajahnya ke arah lain.
Nual menaikkan sebelah alisnya.
"Udah, ah. Aku mau pergi aja." Zella tiba-tiba berdiri dan hendak meninggalkan kursi. Tapi, tangan Nual terulur dengan cepat dan menggenggam pergelangan tangan Zella agar tak pergi.
"Duduk." titah Nual.
Zella membulatkan mata tak percaya. Ia menatap Nual geram. "Lepasin."
"Nggak akan kalo lo nggak duduk."
Zella malas berdebat. Karena itu, ia memilih untuk kembali duduk. "Kamu ngapain, sih, di sini?" kesal Zella sejurus kemudian.
"Memang cuma lo doang yang boleh duduk di sini?" balas Nual, datar.
"Tempat itu buat temen-temen aku." sahut Zella.
"Gue juga temen lo." ucap Nual.
Dahi Zella mengerut, "Temen?"
"Jangan pura-pura," Nual membalas.
Zella bingung. Berpura-pura apa? Zella tidak tahu. Yang Zella tahu hanyalah ia kesal dengan Nual. Nual bersikap sangat menyebalkan. Tapi, di sisi lain, Zella juga mudah sensi beberapa hari ini.
"Kita temen sekarang," celetuk Nual tiba-tiba, membuat Zella menatapnya heran.
"Sejak kapan?"
Nual terlihat berpikir. "Mmm... maybe dua hari lalu. Atau kemarin? Gue juga lupa."
Zella makin bingung. Pikirannya seakan penuh. Ia menatap Nual dengan penuh kecurigaan. Jangan-jangan Nual cuma mengarang cerita.
"Apa?" Nual merasa aneh diperhatikan seperti itu oleh Zella.
"Kamu bohong kan?"
"Enggak. Makanya coba lo inget-inget kejadian beberapa hari lalu. Biar lo nggak menduga yang macam-macam tentang gue. Gue tahu lo lagi mikir yang aneh-aneh sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURN
Teen FictionSaturna Zervella tidak pernah menikmati dunia luar. Sehari-hari, jadwalnya hanya homeschooling dan main bersama anjing peliharaannya. Di usianya yang ke-16, ia memberanikan diri meminta kepada orang tuanya untuk menjalani kehidupan layaknya remaja d...