Part 2

406 21 0
                                    

Kalau sudah berpikir yang macam-macam, rasanya ciut sendiri.

Bisa-bisa aku bolos makan dan minum selama satu tahun. Makanya aku cukup melihatnya saja. 

Lagipula dengan melihatnya aku sudah merasa bahagia.

Benar-benar bahagia dan membuatku menjadi semangat setiap pagi untuk bangun dan berangkat ke sekolah. 

Tapi kalau hari itu aku nggak bertemu aku merasa kecewa. Cerah mentari menyapapun seakan kelabu bagiku. 

Makanya setiap berangkat sekolah aku selalu meminta kepada Tuhan supaya aku bisa bertemu dengan dia.

Seandainya aku dapat karangan bunga dari cowok itu pada hari ulang tahunku, mungkin aku bakalan pingsan, deh.

Ya Tuhan, bisa gak ya aku mendapat karangan bunga dari cowok itu. 

stop! jangan bayangkan bakalan ada karangan bunga dari dia. kalimat yang terbersit di otakku mengingatkan untuk meminimalisir terjadinya guncangan hebat mengganggu tidurnya hatiku saat ini.

Membayangkannya sajapun otakku tak memberi izin.

"Sejak berumur 5 tahun aku selalu mengimpikan mendapat karangan bunga pada hari ulang tahunku, karangan bunga mawar merah dengan jumlah tangkai sebanyak usiaku dan di ikat dengan pita warna biru muda. Dan didalamnya terselip kartu bertuliskan tangan "HAPPY BIRTHDAY". 

So sweet banget bukan impianku itu. Sweet sih tapi sampai umur 16 tahun pun belum ada tanda-tanda planet Pluto kembali hadir dan impianku ini tercapai.

Namaku Renaya Putri Wianto, sering dipanggil dengan Naya. Itu adalah nama pemberian dari orang tuaku.

Aku sekolah di SMA Pelita Cahaya sekolah swasta ternama di kota tempatku tinggal.

Tinggi badanku 158 cm, hidungku pesek, dan mataku sipit terus kalau wajahku standartlah gak ada manis-manisnya. 

Tentu saja ini penyebabnya aku masih sendiri dan belum pernah ada yang datang dan tiba-tiba mengungkapkan isi hatinya padaku seperti kebanyakan teman-temanku yang lain.

Kalau teman-temanku tahu aku pernah berangan-angan mendapat karangan bunga mawar pada hari ulang tahunku atau seorang pangeran akan datang menyapaku,

bisa-bisa aku menjadi bulan-bulanan mereka, yang akan mengakibatkanku malas berangkat ke sekolah. 

Rugi besar dong akunya gak bisa lagi melihat cowok idolaku dan sudah pasti mereka akan bilang

"Huuu... Naya nggak pantes! Sambil tertawa terbahak-bahak. seperti melihat Bintang Emon lagi stand up comedy.

Enak ya, jadi Prili Latuconsina atau Chelsea Islan atau cewek terkenal lainnya itu,

meskipun menyebut dirinya "tuan putri" di hadapan siapapun tidak akan mengundang tawa. 

Bahkan yang mendengarpun akan menjawab dengan anggukan "setujuuuu". 

Aku pun seorang gadis seperti mereka di dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku punya perasaan romantis juga. 

Kadang-kadang aku ingin menyampaikanya kepada seseorang.

Namun, lagi-lagi otakku tidak mengizinkanku untuk berbicara.

"Cheers ! Nay, selamat tujuh belas ya! " Seru Ridan, Dena, Evita dan Elsa sambil ngasi kadonya buat aku. 

"Thank you my best friend" balasku sambil tersenyum sumringah dan memeluk mereka satu persatu.

Lalu dimulailah pesta ulang tahun sederhanaku yang ke-17, tanggal 1 juni hari sabtu jam duabelas siang di sekolah tercinta.

Lalu dimulailah pesta ulang tahun sederhanaku yang ke-17, tanggal 1 juni hari sabtu jam duabelas siang di sekolah tercinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okey, Sekarang ucapkan your Hope di usia 17 tahun ini!" ujar dena dan ridan.

"Haa, hape?" kataku bingung.

"Dasar bodoh!, hope! hope Naya!! ucap Dena dengan lantang

"Ouhh, hope ya!" kataku sok ngerti

"Si Naya memang bener-bener bodoh, ya". Seru evita cekikikan

"Agak bloon, hahaha".

"Iya juga, ucap ketiganya berturut-turut. Ihhh... jahat ya mereka.

Tapi kalau tiba-tiba di tanyain soal Hopes, aku bingung juga nih.

"Oia, bagaimana kalau di usia 17 tahun ini kamu harus dapat pacar?". Kata dena sambil tersenyum-senyum. 

"Hah? , boleh juga tuh paling tidak kamu harus punya pacar dong!" kata temen-temenku yang lain lalu bertepuk tangan sambil teriak-teriak.

challange apaan ini ? gumamku dalam hati.

Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang