Lalu aku mengingat kembali semua yang kulihat sebelumnya. Mataku melihat Evita dan mengingat kalau pacarnya juga terlibat.
Membuatku ragu untuk jujur kepada mereka semua. Dan aku memilih untuk merahasiakan kejadian di lampu merah dan cukup menceritakan perselingkuhan Sefia semalam sore di toko buku.
"Sefia terlihat mesra dengan seorang cowok di toko buku" ucapku membuat mereka terkejut
"Bisa jadi kan Nay, itu kakak nya" komentar Evita
"Naya itu anak tunggal" tegas Ridan
"Cowok itu merangkul Sefia mesra dan manggil sayang" jelasku lagi yang membuat mereka terkejut.
"Gila! Sefia bener-bener keterlaluan ya jadi cewek" sahut Elsa
"Bisa-bisanya dia melakukan itu sementara dia punya kak Randy cowok terganteng seantero sekolah ini" kata Elsa dengan wajah yang menyiratkan emosi karena tidak menyangka Sefia melakukan itu kepada kak Randy.
"Harusnya kamu senang Nay" Dena angkat bicara. "Justru dengan begitu kak Randy bakalan kapok dan menyesal telah memilih perempuan yang salah" jelasnya dengan tegas
"Aku gak bisa melihat kak Randy terluka, Den" ucapku dengan nada suara yang pelan dan hampir menumpahkan air mata.
"Hati kamu terbuat dari apa sih Nay, udah disakiti tapi masih aja mikirin perasaan orang lain" ucap Evita memelukku dan diikuti teman lainnya.
"Jadi, kak Randy gak percaya dengan cerita ini?" Tanya ridan
Aku hanya geleng-geleng kepala dan mengingat kembali ucapannya padaku.
"Sekarang mending kamu diam aja Nay, gak perlu menjelaskan lagi ke cowok berengsek itu, waktu akan menjawab semua" jelas Evita dan memegang erat kedua tanganku.
Iya vit, waktu akan menjawab semua, dan cepat atau lambat kamu juga akan tau kalau kak Jaka juga udah berselingkuh dari kamu gumamku dalam hati dan merasa sakit mengetahui sahabatku akan tersakiti nantinya.
Tidak ini gak boeh dibiarin. Aku harus memberitahu Evita kebenarannya sekarang juga. Evita gak boleh terlalu lama di khianati kak Jaka. Pikiran dan hatiku sama sekali tidak sejalan saat ini. Hatiku mengatakan jujur tapi kepalaku mengajakku untuk menyimpan lagi rahasia ini.
"Vit, aku juga ingin ngasi tau sesuatu sama kamu" ucapku dengan suara datar dan pelan.
"Ngomong aja Nay, ada apa?" Ucapnya sembari melihatku dengan penuh perhatian.
"Plis, percaya sama aku" ucapku memohon lalu melanjutkan kembali "kemarin aku juga melihat Sefia didalam mobil dengan cowok yang berbeda"
"Haa! serius Nay, dasar ya itu cewek benar-benar gak punya Hati segampang itu jalan sama cowok-cowok" ucap Elsa tidak percaya akan kebenaran tentang Sefia
"Ya gampanglah Els, dia kan cantik, tajir lagi" balas Ridan
"Kamu juga Kan segampang itu godain cowok-cowok" kata Dena menyentil ucapan Elsa barusan
"Segampang-gampangnya aku godain cowok-cowok Hatiku hanya buat satu orang dan Tidak pernah jalan sama cowok yg bukan pacarku" tegas Elsa membenarkan diri.
"Emmm.." sahut Dena sambil melirik Elsa
"Trus apa kamu kenal cowok itu ?" tanya Ridan penasaran sosok yang bersama Sefia itu siapa.
"Trus hubungannya denganku apa Nay?" Tanya Evita
"Cowok itu adalah kak Jaka" ucapku dengan suara datar
"Jangan ngada-ngada dong, nay?" teriak Evita sambil Memukul meja dan berdiri menatapku tajam
"Pliss! Percaya sama aku, aku gak bohong Vit" lirihku memohon. Suaraku hampir kehabisan kata-kata untuk menjelaskannya supaya di percaya oleh Evita
"Tenang dulu dong Vit" ucap Dena sambil menepuk pundaknya dan mengajak duduk kembali
"Gak mungkin kak Jaka selingkuh sama Sefia, aku tau kak Jaka itu seperti apa" jelas Evita setengah teriak membela kekasih hatinya si Jaka
"Kamu beneran Nay? mungkin kamu salah lihat kali" sahut Ridan kepadaku
"Serius vit! aku gak salah lihat" ucapku menangis mendapat sikap yang sama seperti kak Randy yang tidak mempercayaiku sama sekali
"Kamu bohong Nay, aku tau kak Jaka itu seperti apa. Ooh aku tau kamu cemburu kan aku punya pacar sebaik kak Jaka, makanya kamu membuat kebohongan ini".
"kamu cemburu kan, karna kamu gak punya pacar? Dasar ya kamu Nay! Aku benci sama kamu" teriaknya berlari pergi meninggalkanku yang sudah menjatuhkan air mata lagi.
Kenapa ya Tuhan! kenapa semuanya jadi seperti ini. Apa aku salah memberitahu kebenaran ini kepada mereka. Tujuanku hanya ingin mereka sadar. Tapi sekarang kenapa mereka malah membenciku dan menggangap aku cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Sejak berumur 5 tahun aku selalu mengimpikan mendapat karangan bunga pada hari ulang tahunku, karangan bunga mawar merah dengan jumlah tangkai sebanyak usiaku dan di ikat dengan pita warna biru muda. Dan didalamnya ters...