Akhirnya mulut Bora bisa berhenti berbicara setelah pesanan mereka datang. Keduanya kini sibuk menikmati makanan yang ada di meja bundar itu.
Evita sedikit lega setelah terbebas dari cerocosan kakaknya yang tidak henti-hentinya meluapkan perasaan bahagianya itu kepada adik kandungnya.
Mata Evita yang sedari tadi fokus dengan makanannya kini beralih ke sebuah meja yang ada di depannya.
Matanya tau betul bahwa sosok yang ada disana adalah kekasihnya Jaka yang sedang makan bersama seorang perempuan yang bukan Mamanya. tentu saja bukan, karena perempuan itu memakai seragam sekolah.
Evita seketika berhenti mengunyah makanannya dan fokus dengan kedua manusia yang tampak begitu mesra di sebuah meja yang ada di restauran ini.
Kekasihnya Jaka mengelus kepala Sefia, menarik kedua tangannya, menggengam tangan itu dengan telapaknya lalu menciumnya dan disambut manja oleh Sefia dengan memeluk Jaka di tengah keramaian.
"Oh my God" ucap Evita yang sontak membuat kakaknya bertanya.
"Vit, ada apa?" tanya Bora sembari memberinya segelas air putih
"Gak ada apa-apa kok kak, Aku Cuma kepedasan gak sadar gigit cabe?" jawabnya berbohong. Padahal semua karna menyaksikan kekasihnya Jaka yang mengkhiataninya dari belakang.
Tentu saja Evita tidak mau berbuat apa-apa, dia gak mau membuat kekacauan di tempat ramai seperti ini terlebih saat ini dia sedang bersama Bora kakaknya. Rasanya makanan yang tadinya begitu lezat kini hanya di tatap oleh Evita dan tidak lagi berniat meneruskan makanannya.
Hatinya remuk setelah melihat semua di depan matanya. Ingin sekali rasanya dia menangis tapi ditahan agar kak Bora tidak kebingungan.
Nay, sekarang semua udah terjawab, apa yang kamu ucapkan ternyata benar. Kamu gak bohong. Kamu gak cemburu seperti yang aku bilang gumam Evita mengingat sahabatnya Renaya yang sudah memberitahunya tapi dia lebih percaya kekasihnya yang benar-benar telah mengkhianatinya.
Bora bingung melihat adiknya yang sudah tidak berselera makan, padahal tadinya dia begitu lahap menyantap semua pesanan mereka. Lalu setelah Bora selesai, dia mengajak Evita pulang dengan tanda tanya besar di kepalanya.
__________________________________________
Gimana ceritanya? Seru gak teman-teman?
Tinggalkan comment nya ya
Vote
Vote
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)
أدب المراهقين[SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA] Sejak berumur 5 tahun aku selalu mengimpikan mendapat karangan bunga pada hari ulang tahunku, karangan bunga mawar merah dengan jumlah tangkai sebanyak usiaku dan di ikat dengan pita warna biru muda. Dan didalamnya ters...