Part 71

76 9 0
                                    

THREE! TWO! ONE! IT'S SHOW TIMEEEEEEEEE!

Teriakan ketua OSIS membubarkan seluruh barisan dan siswa siswi kini berlari-lari mencari siapa saja yang ada di daftar list mereka yang sudah di persiapkan. Aku hanya terdiam mematung karna semua coklat yang aku persiapkan ada di tangan sweet squad.

"Beibh Happy Valentine's Day" ucap Sefia kepada Randy sembari menyodorkan sebuah kotak yang terbungkus rapi.

"Kamu gak berhak manggil aku Beibh" teriak Randy kepadanya di tengah kerumunan siswa siswi

"Kamu kan pacar aku. Aku berhak dong" balas Sefia dan memeluk lengan Randy

"Stop!" bentak Randy yang membuat Sefia tersentak kaget "Cewek yang udah menghianatiku dari belakang, tidak berhak memanggil kata itu kepadaku" kata Randy dan menarik kasar lenganya.

"Kamu ngomong apa sih Beibh, aku gak ngerti!" kata Sefia pura-pura tidak tau

"Renaya ternyata benar loe bukan perempuan baik, loe udah selingkuh dengan Jaka di belakangku" bentak Randy dengan sebuah jari telunjuk menusuk tajam wajah Sefia

"Mulai hari ini kita putus!" kalimat terakhir yang di ucapkan Randy dan beranjak meninggalkan Sefia yang diam mematung mendengar kata putus dari Randy.

Di samping panggung sebelah kanan Jaka berlari menghampiri Evita dengan setangkai mawar di balik punggungnya dan sebatang coklat yang dihias dengan pita berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di samping panggung sebelah kanan Jaka berlari menghampiri Evita dengan setangkai mawar di balik punggungnya dan sebatang coklat yang dihias dengan pita berwarna merah.

"Sayang selamat hari kasih sayang ya! Aku sayaaaang banget sama kamu" kata Jaka sembari menyerahkan bentuk sayangnya itu kepada sang kekasih

"Kalau sayang kamu gak akan selingkuh" kata Evita dengan suara yang datar dan tatapan tajam menusuk mata Jaka

"Sayang jangan becanda dong, mana ada aku selingkuh bahkan niat pun tidak pernah terbersit di kepalaku" Tegas Raffa sembari mengelus pipi Evita yang cemberut dan terlihat sangat marah kepada Laki-laki yang menghampirinya itu tanpa rasa bersalah

"Cafe Sunshine sepulang sekolah pukul 02.25 siang di meja nomor 7 jadi saksi perselingkuhan kamu dengan teman sekelasku yang bernama Sefia" ucap Evita menjelaskan tanpa koma

"Kamu jangan salah paham____" belum sempat Jaka menjelaskan dan mencoba membuat alasan kata putus terdengar di telinganya membuat mulutnya berhenti berucap

"Kita Putus" ucap Evita tersenyum akhirnya dia bisa berani berkata tegas dan melepaskan laki-laki berengsek itu dengan hati yang sangat ikhlas tanpa hasutan dari siapapun. Semua terucap dari hatinya yang paling dalam.

 Semua terucap dari hatinya yang paling dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu Tujuh Cheers (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang